Surabaya (KN) – Terkait isu beredarnya bocoran soal Ujian Nasional (UN) via pesan singkat atau SMS, mendapat perhatian serius dari aparat Kepolisian. Polisi berencana melakukan pelacakan terhadap pengirim SMS tersebut.Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur M Harun mengatakan, persoalan itu sudah ditangani pihak kepolisian. Namun, ia bisa memastikan bahwa SMS itu hanyalah isu yang tidak perlu dipercaya siswa maupun wali murid.
Menurut Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto, isu itu hanya bertujuan untuk memprovokasi. “Isu itu tidak benar. Hanya provokasi saja itu. Sudah diselidiki dan bocoran itu tidak ada,” kata Kombes Pol Tri Maryanto saat meninjau sekolah penyelenggara UN bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Dinas Pendidikan Jawa Timur dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, serta Kementerian Agama, Senin (16/4).
Sejauh ini, isu beredarnya bocoran soal UN itu hanya berkembang di Jombang. Sedangkan di Surabaya, belum ada informasi adanya isu tersebut. Termasuk pengirim SMS yang disebut-sebut berasal dari Surabaya.
Polrestabes Surabaya akan melacak menggunakan teknologi informasi untuk mengetahui siapa pengirim SMS tersebut.
Sehari sebelum pelaksanaan UN, beredar informasi adanya bocoran soal UN via SMS. Tarifnya pun dipatok jutaan rupiah, sebagaimana tarif SMS premium.
Sementara itu, Kombes Polisi Abdul Ghofur Karo Operasional Polda Jatim juga menegaskan, pihaknya sudah mengerahkan pengamanan di seluruh Jawa Timur untuk mengantisipasi potensi kerawanan adanya kebocoran soal Unas. Termasuk isu yang beredar di Jombang. (wan)