KORAN NUSANTARA
indeks Nasional

Politisi Golkar Berharap KPK Bisa Menangani Kasus Penggelapan Pajak dan Pencurian BBM Bersubsidi

Jakarta (KN) – Masih banyaknya kasus praktek korupsi bersekala besar yang belum tertangani akibat keterbatasan KPK. Perampokan kekayaan negara jauh lebih besar dari nilai temuan yang telah berhasil diungkapkan oleh KPK. Demikian disampaikan oleh Politisi Golkar Bambang Soesatyo kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/12/2012).

Menurut Bambang kalau KPK nantinya bisa menangani kasus perampokan dengan modus penggelapan pajak dan pencurian BBM bersubsidi, maka akan didapatkan jumlah atau angka kerugian negara yang sangat fantastis.

“Pada 2010 misalnya, Ditjen Pajak menemukan kerugian negara dari penggelapan pajak sebesar Rp 1,17 triliun pada 53 kasus. Kalau KPK menggunakan periode waktu 2004 hingga 2011 sebagai patokan menghitung nilai korupsi, kerugian negara dari penggelapan pajak saja sudah bisa mencapai belasan triliun atau lebih,” ungkap Bambang.

Anggota DPR RI Bambang Soesatyo menyatakan bahwa seharusnya pemerintah juga meyakini  30 persen dari total bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi digelapkan atau dicuri.
“Kalau tahun ini pemerintah mengalokasikan subsidi BBM bersubsidi Rp 137,4 triliun untuk kuota 40 juta kiloliter, berapa puluh triliun kerugian negara kalau 30 persen BBM bersubsidi dicuri?” tanya Bambang.

Dia pun berpendapat mungkin angka kerugian negara di kisaran Rp 40 triliun per tahun setelah kuota BBM bersubidi terus ditambah. Dimana dari dua praktik korupsi itu saja, nilai atau hasil rampokan komunitas koruptor masih jauh lebih kecil dari Rp 39,3 triliun temuan KPK sepanjang periode 2004-2011.

Lebih lanjut Bambang Soesatyo menjelaskan jika kebijakan mensubsidi BBM tidak salah. Tetapi pengelolaan BBM bersubsidi yang koruptif menyebabkan BBM bersubsidi selalu melampaui kuota dan tidak tepat sasaran.

“Saya berharap KPK nantinya juga mendalami masalah manipulasi pengelolaan BBM bersubsidi ini, karena kerugian negara yang ditimbulkannya sangat masif,” cetus anggota  DPR yang juga Tmwas Century ini.

Bambang menegaskan, bahwa penyimpangan dalam pengelolaan BBM bersubsidi sudah menjadi modus untuk melakukan korupsi. Dan, kalau pencurian BBM tidak bisa dicegah, itu karena aksi menyelewengkan BBM bersubsidi sudah dijadikan sarana korupsi berjamaah. (red)

 

Foto : bambang Soesatyo

Related posts

ITS Inovasikan Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Jadi Kulit Sintetis

kornus

Menteri Trenggono tegaskan aturan PIT memihak Nelayan dan Pelaku Usaha

Ratusan Buruh Pelabuhan Ambon Mogok Kerja

redaksi