Blitar (KN) – Polisi dibuat super sibuk dan kewalahan saat terjadi kericuhan antar suporter dalam pertandingan Persebaya 1927 melawan Blitar Selection, Minggu (3/6), sore.
Kabag Ops Polres Kota Blitar Kompol Slamet Riyadi membenarkan jika kesulitan meredam aksi lempar batu para suporter. “Karena jumlah anngota kita hanya sekitar 150 personel, sementara jumlah bonek berjumlah ribuan,” kata Slamet kepada wartawan di Stadion Supriyadi, Blitar.
Kompol Selamet Riyadi menambahkan, pihaknya menyiapkan jalur evakuasi para suporter untuk pulang ke daerah asalnya, baik menggunakan motor atau naik kereta api (KA). Penjagaan ekstra ketat akan dilakukan di jalur KA, karena jumlah suporter lebih banyak.
Pantauan di lapangan, massa dari suporter Blitar Selection masih berjaga di luar stadion, sedangkan suporter bonek masih di dalam stadion.
Sebelum terjadi kericuhan, kedua suporter terlibat saling ejek. Sementara suporter Blitar Selection membalas ejekan dengan melepas spanduk milik bonek. Akhirnya beberapa saat kemudian terjadi aksi lempar batu.
Kericuhan pertandingan antara Persebaya 1927 melawan Blitar Selection di Lapangan Supriyadi Blitar itu, menyebabkan belasan suporter terluka. Belasan suporter asal Blitar dan Surabaya mengalami luka di bagian kepala karena lemparan batu.
Sementara menurut Humas Panpel Murjoko, bahwa supoter yang menjadi korban dan mengalami luka sudah dirawat di mobil puskesmas keliling. Termasuk Ketua Panpel Hariyono juga mendapat perawatan karena mengalami luka di kepala terkena lemparan batu. (uri)
Foto : Situasi Ricuh di Stadion Supriyadi Blitar