Surabaya (KN) – Program e-KTP yang menjadi program nasional, nampaknya belum bisa berjalan saat ini. Sampai sekarang, peralatan untuk menunjang program itu, belum sepenuhnya berada di Kecamatan se-Surabaya.Bahkan di Surabaya, program ini nampaknya baru bisa dijalankan pada 2012. Hal ini tentu saja bukan karena ketidaksiapan Surabaya dalam menyongsong program itu, melainkan karena terbatasnya sarana dan prasarana pembuatan e-KTP.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan jika pihaknya (Surabaya) sudah siap dalam menunjang program itu. Bahkan pendataan penduduk juga sudah rampung dilakukan. Hanya saja, kata Tri Rismaharini, peralatan untuk menjalankan program itu yang masih belum ada. Peralatannya memang belum dikirim oleh pusat. Untuk proses ke arah itu (menjalankan program, red), Surabaya sudah berjalan,” tandas Risma.
Informasinya, alat scanner mata (irish) dan komputer masih belum lengkap. Padahal untuk mendukung program itu, di kelurahan saja butuh dua alat untuk scanner dan komputer.
Trpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jatim Harry Soegiri mengungkapkan, Program Elektronik pembuatan Katru Tanda Penduduk (E KTP) nampaknya masih belum dapat dijakankan di Kota Surabaya. Dari peralatan yang ada di Surabaya saat ini, ada alat yang kurang lengkap. Misalnya iris mata dan komputer. Dari hasil sosialisasi dan pelatihan yang diikuti seluruh perwakilan kecamatan dan kelurahan, seharusnya ada dua alat iris mata dan komputerdi di setiap kecamatan.
Menurutnya, di tiap Kecamatan yang ada, penduduknya variatif. Banyak yang lebih dari 30 ribu penduduk. “Jika dilihat dari alat yang ada dan dengan target 30 ribu orang, jelas petugas kesulitan. Untuk itu, kebutuhan alat akan kita tambah demi kelancaran program e-KTP,” ujar Harry Soegiri, Selasa (20/9). (rif/Jack)