KORAN NUSANTARA
ekbis indeks

Penurunan Produksi Jagung Pada 2011 ini diperkirakan Terjadi karena Turunya Produktivitas

Surabaya (KN)- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Irlan Indrocahyo SE MSi dikantornya, Senin (7/3) mengatakan, penurunan produksi jagung. Pada 2011 ini diperkirakan terjadi karena turunnya produktivitas 4,50 kuintal/hektar atau 11,27 persen dan luas panennya juga turun sebesar 4,09 ribu hektare atau 0,33 persen.

Angka Ramalan I (Aram I) produksi jagung Jawa Timur pada 2011 diperkirakan mencapai 5 juta ton pipilan kering. Dibandingkan produksi pada 2010, Angka Sementara (Asem) yang mencapai 5,59 juta ton, terjadi penurunan produksi sebesar 0,58 juta ton  atau11,66 persen.

.     Penurunan produksi jagung pada 2011 ini diperkirakan terjadi pada subround September-Desember yang turun sebesar 0,60 juta ton atau 68,80 persen. Sedangkan pada subround Januari-April dan subround September–Desember produksi Jagung justru mengalami kenaikan masing-masing 6,85 ribu ton atau 0,25 persen dan 6,44 ribu ton atau 0,48 persen. Tetapi bila dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama 2009 (year on year), secara keseluruhan, produksi Jagung pada 2011 mengalami penurunan 0,58 juta ton atau11,66 persen.

Turunnya produksi jagung tahun ini juga terjadi pada skala nasional yang mengalami penurunan 0,44 juta ton atau 2,45 persen, dan hampir semua provinsi di Pulau Jawa juga mengalami penurunan produksi pada 2011. Secara umum produksi jagung di Pulau Jawa turun sebesar 0,44 juta ton atau 4,58 persen.

Penurunan produksi Jagung secara nasional terjadi karena turunnya luas panen sebesar 74,47 ribu hektare atau 1,83 persen dan juga produktivitas yang turun sebesar 0,26 kuintal/hektare atau 0,59 persen. Demikian juga penurunan produksi jagung di Jawa Timur yang juga disebabkan oleh turunnya luas panen dan turunnya tingkat produktivitas.

Angka Sementara (ASEM) produksi Jagung Provinsi Jawa Timur pada 2010 sebesar 5,59 juta ton pipilan kering meningkat sebesar 0,32 juta ton atau 6,09 persen dibanding produksi Jagung pada  2009 yang sebesar 5,27 juta ton pipilan kering (ATAP). Kenaikan produksi jagung tahun lalu terjadi karena peningkatan produktivitasnya yang mengalami kenaikan 3,75 kuintal/hektare atau 9,22 persen sedangkan luas panennya justru turun 37,35 ribu hektare atau 2,88 persen.

Daerah penghasil jagung dengan luas panen yang dominan pada  2010 terdapat di beberapa kabupaten, yakni di Kabupaten Sumenep 167,04 ribu hektare atau 13,28 persen. Disusul Tuban 90,20 ribu hektare atau 7,17 persen, Sampang 75,70 ribu hektare atau 6,02 persen, Bangkalan 73,64 ribu hektare atau 5,86 persen dan Kabupaten Probolinggo 73,03 ribu hektare atau 5,81 persen.

Kenaikan produksi Jagung selama 2010 di Jawa Timur terjadi pada subround Mei-Agustus sebanyak 0,08 juta ton atau 6,49 persen sedangkan subround pada September-Desember sebesar 0,31 juta ton atau 26,99 persen. Sedangkan pada subround Januari–April produksi jagung justru turun 0,07 juta ton atau 2,53 persen dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama pada 2009 (year on year).

Kenaikan produksi jagung tahun lalu juga terjadi pada skala nasional yang mengalami kenaikan 0,73 juta ton atau 4,17 perse. Semua provinsi di Pulau Jawa yang juga mengalami kenaikan produksi sebesar 0,49 juta ton atau 5,18 persen. Kenaikan produksi Jagung secara nasional terjadi karena peningkatan produktivitasnya yang naik sebesar 1,95 kuintal/hektare atau 4,60 persen, sedangkan luas panennya justru turun sebesar 17,41 ribu hektare atau 0,42 persen.(mus).

Related posts

Gubernur Khofifah: Kabar Baik, Empat Wilayah Jatim Sudah Berubah Status Jadi Zona Kuning

kornus

Pemprov – Pemkab Bersinergi Buat Pasar Produk Unggulan UMKM

kornus

Hari Kartini, Perempuan Bangun Ekonomi Kerakyatan

kornus