KORAN NUSANTARA
ekbis indeks

Pengusaha Migas Dukung Pemerintah Alihkan Program BBM Ke BBG

Surabaya (KN)- Tunggu keseriusan pemerintah, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) V Jawa timur mendukung rencana pemerintah untuk mengalihkan penggunaan BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG). Ketua Hiswana Migas V Jatim, Hari Kristanto mengatakan, peralihan BBM ke BBG tidak akan ada masalah jika semua pihak terutama pemerintah serius dan sepakat.

“Kalau pemerintah serius dan mau menerapkannya terutama pemerintah daerah, artinya pemerintah mau menanggung biaya converter kit untuk mengisi BBG ke kendaraan, tetapi jika tidak ini bisa jadi persoalan, kalau pengusaha lagi yang menanggung, itu berat karena investasinya sangat  tinggi,” ujar Hari di kantornya, Selasa (1/2).

Dikatakan Hari, salah satu keuntungan penggunaan BBG adalah harganya yang sangat murah jika dibandingkan dengan BBM jenis premium, Hari mencontohkan saat ini harga Gas sekitar Rp 3.250 setara dengan harga satu liter premium.

“Saat ini tinggal pemerintah saja, serius apa tidak, terutama yang jadi tanggung jawab pemerintah adalah menyediakan dan meningkatkan populasi kendaraan yang menggunakan gas serta meningkatkan dan menjaga keamanan konsumen, karena jangan sampai sosialisasinya sama dengan konversi dari minyak tanah ke gas,” ujarnya

Menurutnya, rencana ini baik, karena BBG harganya jauh lebih murah dan  tingkat polusinya rendah. Tetapi masalahnya populasi kendaraan yang menggunakan BBG hanya sedikit sekali, apalagi infrastukturnya seperti SPBG khususnya di Jatim jumlahnya masih sedikit. “Di Jatim saat ini hanya ada kurang lebih 5 SPBG saja, sedangkan populasi kendaraannya hanya digunakan oleh salah satu perusahaan taxi dan sampai sekarang saya belum tahu masih beroperasi apa tidak, karena sebelumnya perusahaan taxi tersebut ada masalah dengan Pertamina sehingga tidak membeli gas melalui Pertamina,” katanya.

Dicontohkan Hari, kalau Indonesia mau mencontoh Thailand yang saat ini baik kendaraan umum dan pribadi menggunakan BBG. “Di Thailand setiap kendaraan menggunakan BBG, ya awalnya pemerintahnya menerapkan setiap kendaraan umum baik bus dan angkot menggunakan gas, lambat laun makin banyak kendaraan pribadi menggunakan gas, karena selain murah juga ramah lingkungan, kenapa kita tidak?” ungkap Hari.

Saat ini tinggal menunggu keseriusan pemerintah, karena jika tidak rencana ini hanyalah dianggap sebagai pengalihan isu dari pemerintah agar masyarakat melihat ada keseriusan pemerintah dalam menangani kenaikan minyak dunia dan pemberlakuan pembatasan BBM Subsidi yang direncanakan akan diterapkan awal April 2011.

Rencana pemerintah yang mengalihkan penggunaan BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) dikarenakan harga minyak dunia yang terus mengalami kenaikan harga dan bahkan saat ini sudah tembus diangka lebih dari 100 dollar AS per barel untuk pertama kalinya sejak tahun 2008 dan polemik mengenai pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi.(rif).

Related posts

Disperindag Jatim Akan Gelar Operasi Pasar

kornus

Khofifah: Penghentian Sementara Umrah ke Arab Saudi Harus Dihormati Sebagai Upaya Proteksi Bersama

kornus

Walikota Eri Cahyadi Dukung Kolaborasi Akselerasi Vaksinasi Covid-19 di Surabaya

kornus