Surabaya (KN) – Inilah salah satu bukti ketidak tegasan Pemkot Surabaya. Puluhan pohon di kawasan Jl Darmo Satelit Utara, Kecamatan Sukomanunggal dan jalur ruang terbuka hijau (RTH) di Jl Pasar Kembang, dipenuhi banner safety riding. Ironisnya, banner yang bergambar logo dari Polda Jatim, Pemkot Surabaya dan Lalu lintas serta nama Polsek dan logo motor Honda itu, pemasanganya dipaku di pohon jalur hijau.
Dari pantauan dilapangan, ada sekitar 48 banner yang tersebar di sepanjang Jl Darmo Satelit Utara. Banner tersebut intinya mengingatkan pengendara agar mematuhi peraturan lalu lintas.
Diantaranya bertuliskan, “Surabaya Road Safety Partnership Contest, Surabaya Rush Free Day, Surabaya Crash Free Day, Kendaraan Wajib Memenuhi Standart Teknik Kelaikan Jalan, Dilarang Menggunakan HP Saat Berkendara, dan Redam Emosi di Jalan”.
Dari jumlah tersebut, sekitar 21 banner yang pemasanganya langsung dipaku di pohon, seperti pohon sono, pohon palm, jati, pohon asem hingga kelapa. Setiap banner ada yang dipaku di pohon sampai sebanyak tiga titik.
Namun benner tersebut rata-rata dipaku dua titik di bagian atas dan bawah pohon. Tapi ada juga banner yang disandarkan di pohon, namun menggunakan penyangga dari bambu.
Dari informasi yang dihimpun, pemasangan banner dengan cara di paku di kawasan Darmo Satelit Utara itu diperkirakan sudah sejak lama. “Ya sudah ada lebih dari sebulan,” ujar salah satu warga yang biasa melintas di kawasan tersebut, Kamis (20/10).
Pemandangan kondisi pohon yang dipaku dengan banner itu juga terpantau di RTH Jl Pasar Kembang. Dari banner yang terdapat tulisan Polsek Tegalsari itu langsung dipaku di pohon, tanpa penyangga lain.
Selain melanggar aturan, kondisi pemasangan banner tersebut, juga mengganggu pemandangan di kawasan tersebut.
(sus)
Foto : Pemasangan benner dipaku di pohon