Surabaya (KN) – Pemerintah Pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI telah memprioritaskan tiga arah kebijakan pembangunan nasional di Jatim pada tahun 2014 mendatang. Tiga isu strategis itu yakni pembangunan kawasan Jatim bagian utara, kawasan Jatim bagian selatan, dan percepatan pengembangan wilayah Suramadu (Madura).
“Ada tiga strategi pembangunan yakni pengembangan Jatim bagian utara, selatan dan Suramadu (Madura). Jadi, prioritas infrastruktur, ekonomi dan semuanya juga berdasarkan kawasan itu,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Aida Alisyahbana, ditemui disela-sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jatim 2013, di Grand City Surabaya, Selasa (9/4/2013).
Dia menjelaskan, adanya isu strategis pembangunan kawasan Jatim bagian utara ini bertujuan untuk mendukung penguatan pusat pertumbuhan di Pulau Jawa sesuai dengan MP3EI dan diarahkan untuk mendukung pembangunan wilayah Jatim sebagai pusat pertumbuhan yang menjadi orientasi, pasar, dan rujukan pembangunan wilayah Indonesia timur.
Pada usulan kegiatan strategis itu, lanjutnya ada tiga hal. Pertama, pembangunan prasarana jalan seperti Tol Gresik-Tuban, Tol Legundi-Bunder, Simpang Susun ke Terminal Teluk Lamong. Kedua, pembangunan prasarana kereta api double track Surabaya-Bojonegoro, rel menuju Teluk Lamong, Tanjung Perak-Kalimas. Ketiga, pembangunan prasarana perhubungan laut yakni pelebaran alur pelayaran barat Surabaya, trestle – dermaga laut tanjung tembaga Probolinggo.
Sedangkan untuk isu strategis pembangunan kawasan Jatim bagian selatan bertujuan untuk mendukung pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah Jatim bagian selatan. Sementara ada lima usulan kegiatan strategis. Pertama, penyelesaian jalur lintas selatan. Kedua, pembangunan prasarana perhubungan udara seperti fasilitas operasional abdurahman Saleh Malang.
Ketiga, lanjutnya, adanya pembangunan bandara baru di Kertosono atau daerah sekitarnya sebagai back up bandara di Malang. Keempat, pembangunan sarana penahan gelombang laut di Banyuwangi. Kelima, pengembangan pelabuhan barang di Pacitan.
Dia menambahkan, dimunculkan isu strategis percepatan pengembangan wilayah Suramadu ini bertujuan utnuk mendukung pengembangan wilayah Suramadu sebagai pusat pengembangan perekonomian Jatim. Karena itu, ada beberapa kegiatan dalam memujudkan pengembangan Suramadu itu, yakni adanya pembangunan prasarana jalan lintas utara Madura, lintas utara-selatan Madura, lintas selatan Madura, perluasan Tol Jembatan Suramadu-pelabuhan terminal.
Tidak itu saja, adanya pembangunan prasarana air minum dan air baku, pembangunan tenaga listrik tambah suplai PLN, prasarana listrk di pulau-pulau kecil serta prasarana perhubungan seperti Pelabuhan Petikemas Socah Madura ataupun pengembangan Bandara Trunojoyo.
Sementara itu, Gubernur Jatim DR HSoekarwo mengatakan, ada empat poin utama yang dibahas yaitu bagaimana pembangunan di Jawa Timur mampu meningkatkan kesejahteraan, perluasan lapangan kerja, penguatan ekonomi perempuan, serta peningkatan daya saing. “Musrenbang ini untuk menyusun arah pembangunan kita nanti seperti apa,” ujarnya
Dipimpin langsung oleh Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, Musrenbang kali ini juga dihadiri oleh Perwakilan dari Bank Dunia, dari Kementerian PU, Wakil Gubernur, Ketua DPRD Jawa Timur, para bupati dan walikota se-Jawa Timur, kalangan perguruan tinggi, mahasiswa, LSM, serta stakeholders lainnya. Musrenbang dibuka langsung oleh Aida Alisyahbana, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas. (rif)