KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Pelajar Korea Belajar Membuat Makanan Di Surabaya dan Jajaki Sister School

Surabaya (KN) – Kota Surabaya kembali menjadi jujugan pelajar asing dalam program pertukaran pelajar. Senin (20/2) pagi, rombongan delegasi pendidikan Korea Selatan mengunjungi Balai Kota Surabaya. Kedatangan mereka diterima oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Muhlas Udin di Ruang Sidang Walikota.

Kepala Bagian Kerjasama Kota Surabaya Antiek Sugiharti menjelaskan, rombongan terdiri dari tujuh pelajar setingkat SMP dan SMA serta satu guru pendamping dan dua official. Mereka akan berada di Surabaya selama seminggu. Dalam kurun waktu tersebut, para pelajar asal negeri ginseng (Korea) itu akan mengikuti berbagai kegiatan dan mengunjungi sejumlah sekolah di Surabaya.

“Hari ini, mereka akan belajar membuat makanan olahan, antara lain bakso dan sosis dari ikan lele di SMP N 12. Besok Rabu, (22/2), mereka dijadwalkan mengunjungi bengkel, rumah kompos dan melakukan penanaman pohon di SMK N 5. Keesokan harinya, Kamis (23/2), para pelajar Korea akan belajar membatik di SMK N 11 Surabaya. Dan masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya,” terang Antiek.

Kim Dong Wook, Sekjen Busan Foundation for International Activities (BFIA) mengatakan, selama ini antara Kota Busan (Korsel) dan Surabaya (Indonesia) telah terjalin suatu hubungan yang baik. Hal tersebut ditandai dengan adanya kerjasama di beberapa bidang. Ia mencontohkan, di sektor budaya dan pariwisata, Busan selalu mengirimkan delegasinya untuk meramaikan acara festival Cross Culture yang secara rutin digelar Pemkot Surabaya. Demikian juga sebaliknya, Surabaya juga turut berpartisipasi dalam acara Local Gathering yang diadakan di Busan.

Selain itu, Pemkot Surabaya dan Busan juga melakukan pertukaran pegawai dengan durasi selama enam bulan. Hal itu sebagai wujud persahabatan di bidang pengembangan etos kerja. “Kami berencana menyelenggarakan pertukaran pegawai lagi. Agendanya dijadwalkan pada April nanti,” tandas Kim Dong Wook yang juga selaku ketua rombongan.
Sementara itu, Muhlas Udin menuturkan, bahwa program pertukaran pelajar ini merupakan bagian dari kerjasama sister city yang selama ini terjalin antara Surabaya dengan Busan. Kedua kota tersebut sudah seperti layaknya saudara. Namun, selama ini belum ada sister school. Oleh karenanya, pihaknya tengah mengupayakan terjalinnya sister school yang meliputi model pembelajaran dan perpustakaan.

“Sister school sifatnya lebih mendalam dibanding pertukaran pelajar. Kita bisa saling belajar mengenai metode pembelajaran. Disamping itu, kita juga bisa saling mengakses literatur yang ada di masing-masing perpustakaan. Jika tak ada kendala, tahun depan sudah mulai jalan,” ungkap Muhlas. (anto)

Foto : Muhlas Udin saat menerima tujuh pelajar asal Korea di ruang sidang Walikota Surabaya

Related posts

Komisi E Minta Pemprov Berikan Perhatian Penderita HIV/AIDS di Jatim

kornus

Penumpang Kapal Terlantar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

kornus

BNN-Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Ribuan Pil Ekstasi

redaksi