Surabaya (KN)- Karena dipaksa berjualan eceran, ratusan pedagang ITC Mega Grosir JL Gembong, Surabaya di lantai UG berunjuk rasa dan kompak menutup tokonya, mereka memilih tidak berjualan dari pada harus jualan barang daganganya secara eceran. 
Pasalnya, mereka mengaku dipaksa oleh pihak pengembang PT Citra Agung Tirta Jatim, untuk menjual barang-barang daganganya secara eceran. Padahal mereka para pedagang itu seharusnya menjual barang-barang daganya secara grosir.
Pedagang di toko lantai UG itu rata-rata berjualan busana muslim, pakaian anak, dewasa, pria wanita, jeans dan garmen. Ratusan pedagang itu melakukan aksinya sejak pukul 11.00 WIB, Selasa (19/5). “Kami menuntut untuk pengembang tidak memaksakan kehendak bagi pedagang untuk menjual barang-barangnya secara eceran. Kami ini menjual barang secara grosir. Kalau tuntutan kami tidak dikabulkan, kami akan menutup toko,” kata Koordinator Pedagang, Hasan yang menjual toko busana muslim kepada wartawan disela-sela melakukan aksi protesnya.
Para pedagang berunjuk rasa berkumpul di depan toko dan meneriakkan yel yel: “Ayo Pulang-Ayo Pulang”. Pihak pedagang mengaku akan bertemu dengan pihak pengembang untuk mencari jalan keluar.
Sementara pedagang lainnya, Ali Said (22) pemilik Toko Kembar yang berjualan busana muslim mengaku pemberitahuan dari pihak pengembang untuk berjualan eceran itu sudah sebulan lalu. “Kita ini bukan pedagang yang berjualan di mall-mall, kita ini berjualan grosiran. Jadi tidak bisa dipaksa. Toh kita juga tidak menjual dengan harga mahal,” jelas Ali.
Selain memaksa untuk berjualan eceran, pihak pengembang ITC juga melakukan batasan area toko dengan cara melakban bagian lantai toko. Alasannya, agar pedagang tidak menjual barang-barangnya melewati stand yang dimiliki, hal itu sudah dianggap mempersempit ruang gerak pedagang.(ms)
Foto : ITC Surabaya