KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Pakde Karwo : Peserta UN 2016 “Yakinlah Pada Hati dan Kemampuan Diri”

Pakde- Karwo- Bersama- Mendikbud- Walikota-SurabayaSurabaya (KN) – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun 2016, khususnya di Kota Surabaya sudah berbasis komputer. Artinya, kemungkinan adanya kebocoran soal sangat mustahil bisa terjadi. Karena itu, para peserta diharapkan makin mantap dan yakin pada hati serta kemampuan dirinya masing-masing dalam mengerjakan soal.Demikian yang disampaikan Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo saat melaksanakan sidak Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tahun 2016 bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan di SMA Hang Tuah I di Jl Ikan Lumba-Lumba Surabaya, Senin (4/4/2016).

Pakde Karwo mengatakan, dengan berbasis komputer, maka tidak ada lagi kekhawatiran terjadinya kebocoran soal. Seluruh soal sudah disiapkan di tiap komputer yang akan digunakan para peserta. Selain itu, antara satu siswa dengan siswa lainnya akan mendapatkan soal yang berbeda.

Saat sidak tersebut, Pakde Karwo berkesempatan mengajukan pertanyaan kepada salah satu siswa SMA Hang Tuah I bernama Azrul yang mengikuti UNBK. “Bagaimana persiapannya? Kemarin ada isu-isu bocoran soal, percaya atau tidak? “ tanya Pakde.

Azrul menjawab, dirinya sudah belajar setiap hari dan mengikuti berbagai uji coba/simulasi terkait UNBK ini. “Saya sudah tidak percaya lagi adanya bocoran-bocoran soal, saya yakin bisa lulus karena sudah ikut latihan-latihan UNBK yang diadakan sekolah, jadi kami semua justru terpacu untuk mengerjakan soal” jawab Azrul.

“Bagus, jadi jangan percaya lagi jika ada isu kebocoran soal, UN sekarang sudah menggunakan komputer. Yakinlah pada hati dan kemampuan diri sendiri, saya optimis dan mendoakan supaya 100 persen peserta UN dan UNBK di Jatim bisa lulus, Kota Surabaya ini sudah 100 persen pesertanya berbasis komputer” kata Pakde Karwo.

Senada dengan Pakde Karwo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan mengatakan, pihaknya optimis dan menjamin keamanan soal UNBK Tahun 2016 ini. Ini karena pihaknya telah melibatkan peretas (hackers) untuk menguji keamanan soal.

“Pengkajian sistem pengamanan sudah dilakukan pada jauh-jauh hari dan melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), teman-teman Ristek, dan peretas putih. Mereka diminta menunjukkan lubang-lubang dalam sistem UNBK yang harus diperbaiki, jadi sudah tidak mungkin ada kebocoran soal” ujarnya.

Masih menurut Anies, UNBK lebih mencerminkan kemampuan siswa, sehingga hasil UNBK ini jauh lebih akurat dan integritasnya lebih terjamin.”Dulu, kita sering mendengar adanya bantuan-bantuan untuk pengerjaan soal, tapi dengan UNBK itu mustahil, karena antara satu anak dengan anak lainnya soalnya sudah berbeda, sehingga hasil UN ini mencerminkan kondisi siswa sebenarnya” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim), Saiful Rachman menambahkan, penyelenggaraan UN berbasis kertas jenjang SMA/SMK sebanyak 2.655 lembaga dan SMP/MTs sebanyak 7.763 lembaga. Sekolah terbanyak yang akan mengikuti UNBK adalah Kota Surabaya yakni 48 sekolah dan sekolah yang memakai kertas pada tahun ini mencapai 419 sekolah. Dari total jumlah itu, sebanyak 90 Madrasah Aliyah Negeri (MAN), 183 Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), dan sisanya 146 adalah Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU). (yo)

Related posts

Ketahanan Pangan, Lima Kabupaten di Jatim Bakal Percepat Masa Tanam Padi

Walikota Risma Resmikan Dua Tempat Instagramable di Surabaya

kornus

KPU Jatim Membangun Sinergisitas dengan Media

kornus