KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

PAKDE KARWO AJAK MAHASISWA AMBIL PERAN AEC 2015

Gubernur-Jatim- Soekarwo - BEM- Nusantara- JatimSurabaya (KN) – Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo mengajak semua elemen mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk mempersiapkan diri dan mengambil peran dalam ASEAN Economic Chalenge (AEC) 2015 nanti.Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo pada acara Silaturahmi BEM Se-Nusantara Wilayah Jawa Timur dengan tema Menggagas Formulasi Gerakan Mahasiswa Produktif dan Aspiratif di Hotel Inna Simpang, Surabaya, Sabtu (3/8/2013).

Pakde Karwo,sapaan akrab Gubernur Jatim itu mengatakan, Jawa Timur dan mahasiswa sebagai ujung tombak pembangunan harus siap menyongsong AEC. Ia mengatakan menghadapi AEC jangan sampai gamang dan takut. Ini karena Indonesia sudah terbukti bisa menghadapi berbagai krisis. Semua pihak termasuk BEM harus bekerjasama , bersinergi dan bersatu agar Indonesia tidak menjadi pasar bagi negara-negara Asean. “ Apabila semua berusaha, pasti ada kesempatan untuk menangkap peluang di tengah ancaman asalkan mempunyai kemampuan, potensi, dan kreatifitas,” ucapnya.

Jatim bisa menang dan sukses dalam AEC asalkan yakin. Tanda-tanda sudah ada dengan perkembangan ekonomi. Akhir 2012, pertumbuhan ekonomi 7,27, inflasi 4,5%. Pada triwulan I 2013 pertumbuhan ekonomi 6,62, inflasi per Maret 2013 2,49. Inflasi harus dijaga karena apabila tidak, menyebabkan banyak korban, yaitu orang miskin.

“Problem orang miskin harus dijaga, agar disparitas terhadap pendapatan kita tidak lebar. Kalau lebar akan tercipta konflik sosial karena ketidak adilan. Apabila saat AEC apabila problem tersebut tetap ada, maka Jatim bisa menjadi pasar bagi negara lain ” tuturnya.

Ia mengatakan keberhasilan Jawa Timur juga ditentukan perbaikan infrastruktur. Infrastruktur menjadi factor penting agar perekonomian sebuah daerah bisa maju. Apabila infrasttruktur bagus maka pelaku bisnis khususnya petani didareah bsia diringankan karena tidak terbebani ongkos angkut yang selama ini tetap menghantui para petani.

”Pembangunan jalan, jembatan pelabuhan, penyelesaian Jalur Lintas Selatan (JLS) dan arteri porong terselesaikan maka pembangunan ekonomi, dan tingkat kesejahteraan masyarakat Jawa Timur akan berkembang pesat. Infrastruktur yang bagus, memperlancar alur perdagangan dan perkembangan perekonomian, kemudian masyarakat ikut merasakan karena kesejahteraannya ikut naik juga,” tegasnya.

Beberapa program dilakukan Pemprov Jatim untuk memperbaiki infrastruktur yakni pada tahun 2012 infrastruktur darat, kemantapan struktur jalan di Jatim mencapai 85,73% yang meliputi peningkatan jalan 66,96km, pembangunan jembatan 89,90km, jalur lintas selatan 340km. Pembangunan jalan tol beberapa wilayah di Jatim menunjukkan perkembangan bagus, yaitu Jalan Tol Surabaya-Gempol 27,73%, Gempol-Pandaan 25,34%, Kertosono-Mojokerto 47,50%.

“Kendala utama dalam penyelesaian jalan tol adalah pembebasan lahan, permasalahan yang ditemukan antara lain belum ada titik temu kesepakatan harga, ada beberapa tanah yang wakaf, bukti kepemilikan hilang, dan ada beberapa sertifikat yang dipecah karena merupakan warisan. Oleh sebab itu, permasalahan tersebut harus ditemukan solusinya. Jangan sampai pembebasan lahan merugikan masyarakat,” ungkapnya.

Pada tahun 2015, apabila AEC tercapai, maka ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara Negara ASEAN. dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas tersebu maka akan terbuka peluang bagi Indonesia khususnya Jatim untuk meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan ASEAN. (red/humaspemprovjatim)

 

Related posts

Polri Terjunkan 460 Personil Bantu Korban Gempa Lombok

redaksi

Sikap Fraksi PKS Terkait Kisruh Internal Dewan Dapat Cibiran Fraksi Lain

kornus

Hindari Menabrak Tatanan Hukum, Gubernur Khofifah Diminta Segera Tunjuk Pj Sekdaprov

kornus