KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Nuzulul Quran Momentum Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan

gubernur- jatim -menyerahkan- bantuan -hidup- kaum duafa- acara -nuzulul qu anSurabaya (KN) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Peringatan Nuzulul Quran di Islamic Center Surabaya, Selasa (7/7/2015) malam. Pada kesempatan ini, Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo menyatakan Nuzulul Quran merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.“Al-Quran turun pada masyarakat arab yang ketika itu buta aksara dan tidak bisa menulis. Nabi Muhammad juga seorang ummi (tidak bisa baca tulis, red) namun justru disitulah mukjizat. Dari sejarah turunnya Al-Quran kita semakin belajar keimanan dan ketaqwaan,” terangnya.

Ia menjelaskan, ayat pertama dalam Al-Quran dalam surat Al-Alaq memerintahkan manusia untuk membaca, salah satunya kebesaran Allah SWT. Hal tersebut dilakukan melalui ilmu pengetahuan dan keimanan yang hakiki. Terbukti, jazirah arab pasca diturunkan Al-Quran pernah menjadi pusat peradaban dunia bahkan menghasilkan para ilmuan dengan berbagai karya sains menakjubkan.

“Iqra itu perintah pertama dan utama pada kita semua untuk bersemangat mempelajari ilmu pengetahuan. Al-Quran, Hadist, kedokteran, sains, filsafat, dan berbagai ilmu yang lain. Pada akhirnya, akan menjadi bukti bahwa seluruh yang diciptakan Allah sangat indah dan menakjubkan,” tuturnya.

Jawa Timur, ia mengungkapkan memberi prioritas pada pengembangan pendidikan terutama bagi anak-anak kurang mampu dan kaum dhuafa. Bahkan, Pemerintah Provinsi kini telah memberi jaminan pendidikan sebanyak 34 persen dari total anak-anak kurang mampu di seluruh Jawa Timur.

Tak hanya itu, Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur jatim ini menambahkan, keseriusan Pemprov untuk meningkatkan dunia pendidikan Islam juga ditunjukkan dengan memberi beasiswa penuh strata satu (S1) kepada sebanyak 8.500 guru Madrasah Diniyah (Madin). Ditambah lagi bantuan dana BOS sebesar Rp 300 miliar per tahun. Sasarannya sekitar 10.000, saat ini sudah ada 8.500 guru Madin. Kami targetkan mencapai 15.000 sampai 20.000 orang lagi pada tahun mendatang,” ungkapnya.

Terkait penutupan lokalisasi, dinyatakan Pakde dari total 47 lokalisasi di Jawa Timur, seluruhnya berhasil ditutup dengan menggunakan pendekatan persuasif dan kekeluargaan. Pihaknya bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wilayah Jatim mengirimkan pendakwah terlatih agar proses pendekatan berjalan efektif. “Alhamdulillah hanya tinggal 1 di Mojokerto, semoga nanti Jawa Timur bisa bebas dari lokalisasi,” ujarnya.

Sementara itu, Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar, KH Husein Rifai dalam ceramahnya menyampaikan Al-Quran yang turun di bulan ramadhan mengajarkan untuk melakukan kegiatan yang bernilai manfaat. Waktu yang dianugerahkan Allah harus digunakan sebaik-baiknya sebab tiap detik umur semakin berkurang. “Berbuat untuk orang banyak, bermanfaatlah,” tukasnya. (yo)

Related posts

Perhutani Probolinggo Gelar Patroli Gabungan untuk Antisipasi Karhutla

Aksi Solidaritas #SurabayaPapuaBersaudara di CFD Taman Bungkul, Wujud Keberagaman Etnis di Surabaya

kornus

175 Prajurit TNI Konga XX-N Misi Pasukan Perdamaian tiba di Kongo

kornus