KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Menteri Koperasi dan UKM Resmikan Sentra PKL Gayungan

Surabaya (KN) – Penataan pedagang kaki lima (PKL) yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya mendapat apresiasi positif dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Syarifuddin Hasan serta Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Armida Alisjahbana.Hal tersebut diungkapkan dalam acara peresmian Sentra PKL Gayungan pada Senin (28/5). “Pendirian sentra-sentra PKL sebagai wadah bagi para pedagang untuk lebih mengembangkan usahanya, seperti yang dilakukan Pemkot Surabaya saat ini sudah sejalan dengan apa yang digariskan Kementerian Koperasi dan UKM dan Bappenas,” kata Syarifuddin dalam sambutannya.

Menurutnya, Pemerintah dan PKL bisa bersinergi menciptakan lingkungan usaha yang bersih, rapi, dan tertata. Apalagi jika pedagangnya mau diatur, itu akan memberi kontribusi pada sektor pariwisata. “Kita sudah sepakat, tidak ada lagi istilah penggusuran pedagang, yang ada adalah sinergi pemerintah dan pedagang. Bahkan, kalau berhasil itu bisa jadi ikon suatu kota, keindahan kota juga semakin bagus,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Meneg PPN Armida, ia menambahkan sinergi bahkan bisa diperluas dengan menggandeng pihak swasta. “Saya menyambut baik dan mengucapkan selamat atas peresmian Sentra PKL Gayungan, semoga kedepan lebih banyak wadah bagi para pedagang berjualan tanpa mengganggu ketertiban umum,” tandasnya.

Sementara, Walikota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan, jumlah PKL di Surabaya tergolong sangat banyak, pada tahun 2011 terdata sebanyak 13.015 pedagang yang tersebar di 489 titik. Agar pedagang lebih tertata dan keindahan kota tetap terjaga, sejak tahun 2008 Pemkot Surabaya berkomitmen melakukan pembangunan sentra-sentra PKL dengan berlandaskan Perda No.17/2003 tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.

Saat ini sudah 19 sentra PKL yang sudah berdiri dengan biaya APBD sebesar Rp 9.213.791.159. “Keberadaan sentra PKL terbukti membawa dampak positif, yaitu mampu menampung 1.200 pedagang dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.500 orang,” katanya.

Risma menambahkan, peningkatan kesejahteraan ekonomi pedagang juga semakin baik dengan omzet yang meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp. 733,51 juta dan meningkat menjadi Rp. 1,07 miliar pada tahun 2011 atau terjadi kenaikan sebesar 45,63 persen.

“Saya berharap peresmian sentra PKL ini dapat memacu semangat kita dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengentasan kemiskinan,” tuturnya.

Sentra PKL Gayungan dibangun di atas lahan seluas lebih kurang 900 meter persegi. Letaknya berada di seberang Masjid Al Akbar, tepat di sebelah kantor Kecamatan Gayungan. Pengunjung dapat leluasa memilih kuliner yang dikehendaki karena di sana terdapat 32 stan yang menjual aneka makanan dan minuman.

“Ini merupakan relokasi PKL yang dulunya berjualan di sekitar Masjid Al Akbar, sehingga ketika sudah jadi, dipastikan tidak ada lagi PKL yang berjualan di luar. Semua tertata dengan rapi di dalam sentra PKL,” tegas Kadiskop dan UMKM Surabaya Hadi Mulyono. (anto)

Related posts

Manfaatkan Program Lontong Kupang, 50 Pasangan Surabaya Ikuti Isbat Nikah Terpadu

kornus

Mendagri : Pendirian Ormas Di Indonesia Terlalu Mudah Seperti Membuat Martabak

kornus

Pemprov Jatim Akan Merazia Kelompok Penarik Sumbangan Elegal

kornus