KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Akibat banyaknya Sekolah Perawat, Setiap Tahun Puluhan Ribu Perawat di Jatim Nganggur

Surabaya (KN) – Di Jatim, saat ini terdapat 55 sekolah perawat program D3, dan 53 sekolah perawat program S1. Akibat banyaknya sekolah perawat, tiap tahun ada 12 ribu perawat di Jawa Timur yang baru lulus menganggur.“Dari 12 ribu lulusan perawat yang mendapatkan pekerjaan kurang dari 10 persen. Sedangkan yang terserap sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tidak sampai 1 persen,” kata Ahmad Yusuf, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, kepada wartawan di sela-sela peringatan Hari Perawat se Dunia di RSU Haji Sukolio, Minggu (27/5).

Menurutnya, banyaknya perawat yang menganggur disebabkan banyaknya sekolah perawat. “Dulu, sekolah perawat hanya sedikit, per angkatan meluluskan empat mahasiswa sehingga semua terserap, bahkan alami kekurangan. Tetapi sekarang, sekolah banyak, lulusannya bisa 12 ribu dan semua menganggur,” tuturnya.

Ahmad mengungkapkan, sejak 2008, sekolah keperawatan mulai menjamur yang tidak diiringi dengan mutu. Sekolah keperawatan baik S1 maupun D3 hanya 5 yang berstatus negeri, sisanya swasta. “Kini pendidikan keperawatan sekarang lebih banyak berorientasi bisnis. Mereka asal meluluskan tanpa mempertimbangkan kualitas lulusan,” ungkapnya.

Kini lulusan perawat,kata Ahmad, sedikit terbantukan dengan adanya program Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) yang dicanangkan Gubernur Jawa Timur yang dimulai 2010 hingga 2014 nanti. Menurutnya, program Ponkesdes ditargetkan lima ribu perawat dapat terserap.

“Meski begitu, jumlah perawat yang menganggur masih banyak. Belum lagi masalah gaji yang diperoleh hanya Rp 500 ribu per bulan,” tuturnya. (rif)

 

Foto : Ilustrasi sekolah perawat

Related posts

10 Persen Penjualan Tiket Disumbangkan, Wali Kota Eri: Bukti Surabaya Dukung Kemerdekaan Palestina

kornus

Hadapi USBN-UNBK 2019, Dispendik Surabaya Siapkan Helpdesk

kornus

Diropsla Bakamla RI/IDNCG Tinjau Kapal Hasil Tangkapan

kornus