Surabaya (KN) – Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan menyepakati usulan Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk merekrut tenaga out sourcing juru ukur dari Fakultas tekhnik Sipil ITS. Namun sebelumnya kita akan mengevaluasi tata ruang wilayah di Indonesia baik di Kabupaten dan Provinsi.
“Saya setuju dengan usulan Gubernur Jatim yang mengusulkan ada kerjasama antara BPN dan Fakultas tekhnik ITS dalam merekrut tenaga ahli ukur tanah dalam proses percepatan penerbitan sertifikasi,” kata Ferry usai penyerahan Sertifikat Hak Atas Tanah di Kantor Kanwil BPN Jatim, Selasa (18/11/2014).
Sebelumnya, Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim ini mengungkapkan, saat ini ada 15,7 Juta hak atas tanah. Namun kenyataannya baru 40 persen yang mempunyai sertifikat sejumlah 6,282 juta.
“Tanah mempunyai nilai ekonomis yang diagunkan di bank. Kalau tanah belum mempunyai sertifikat akan menjadi idle ekonomi Jatim,” jelasnya.
Dikatakanya, untuk menyelesaikan target kepemilikan sertifikat tersebut dibutuhkan juru ukur bekerjasama dengan fakultas tekhnik ITS. Apabila kerjasama tersebut dilakukan penyelesaian sertifikat tanah akan lebih cepat.
Pakde Karwo memberikan solusi bagi masyarakat yang mengajukan permohonan sertifikasi dibiayai dari bunga rendah Bank Tani. “Jadi pembiayaannya tidak diambil dari APBD tetapi dari kredit yang diterima masyarakat pemohon sertifikat,” katanya. (yo)