Surabaya (KN) – Guna menghadapi arus mudik lebaran 2011, PT Pertamina Region V Jawa Timur akan mempersiapkan satgas khusus dan membuat kantong-kantong BBM. “Pertamina akan membentuk Satgas Idul Fitri pada H-10 sampai dengan H+10, serta membuat kantong-kantong BBM di daerah rawan kemacetan,” ujar Eviyanti Rofraida Asisten Manajer Hubungan Eksternal PT Pertamina Pemasaran Region V Jatim, Bali, dan Nusatenggara di Surabaya, Rabu (20/7).
Eviyanti menambakan dalam menghadapi lebaran ini PT.Pertamina akan mempersiapkan suplai BBM secara terencana dari berbagai sumber pasokan yang melalui darat atau laut. Dan suplai ini dilakukan khusus di Jawa Timur karena merupakan provinsi tujuan mudik terbesar.
Dikatakannya, untuk mengantisipasi kurangnya pasokan BBM, Pertamina akan meningkatkan cadangan BBM dari jumlah konsumsi normal. Ia memastikan keberadaan stok BBM di Jatim, dalam level aman.
“Stok BBM di enam lokasi, yaitu Terminal BBM Surabaya Group, Tuban, Malang, Madiun, Tanjung Wangi, dan Camplong dalam jumlah yang cukup. Stok secara kontinyu akan terus dipertahankan di level aman, yang berasal dari Kilang Refinery Unit IV Cilacap, Refinery Unit V Balikpapan, dan impor via Terminal BBM Tuban,” jelasnya.
Ia menilai konsumsi BBM pada waktu puasa dan lebaran dipastikan akan terjadi lonjakan dan situasi ini, seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Di Jawa Timur, misalnya, diprediksi ada lonjakan konsumsi 20% dari hari biasa. Hal ini cukup mengkhawatirkan mengingat konsumsi BBM bersubsidi di Jatim sudah melampaui kuota.
“Memang ini sudah menjadi masalah klasik saat puasa dan lebaran, konsumsi BBM pasti naik. Dan kami perkiraan pada tahun ini kebutuhan akan naik hingga 20% dibanding hari biasa,” ujar Eviyanti.
Menurutnya, tingginya kenaikan tersebut selain disebabkan oleh makin tingginya kebutuhan solar untuk distribusi berbagai keperluan lebaran, juga dipicu oleh budaya mudik masyarakat Indonesia. Sehingga, kenaikan tertinggi dipastikan akan terjadi untuk transportasi darat sepanjang jalur mudik.
Sebelumnya Eviyanti mengatakan, kenaikan konsumsi BBM bersubsidi terjadi di beberapa daerah. Namun, distribusi terbagi rata di seluruh daerah di Jawa Timur. Di Surabaya sendiri juga terjadi over kuota hingga 3,8 persen dari jatah 247.000 Kilo Liter (KL), dan kini konsumsinya sudah mencapai 257.000 KL sedangkan konsumsi solar dari yang dijatahkan 100.000 KL kini menjadi 106.000 KL, over sekitar 6,3 persen.
Sementara itu tertinggi untuk Premium ada di Kabupaten Tuban dengan total konsumsi 8,1 persen dari kuota yang diberikan 30.300 (KL) kini mencapai angka 32.800 KL. Konsumsi solar tertinggi ada di Kota Pasuruan yang naik sebesar 18,6 persen dari jatah tahun ini, yakni dari jatah 5.400 KL menjadi 6.400 KL.
“Kami hanya bisa mengusulkan penambahan. Dan hingga kini kiriman BBM bersubsidi ke Jatim masih lancar. Itu artinya saat lebaran stok pun bisa dipastikan aman,” ujar Eviyanti. (ms)