Surabaya (KN) – Pengusutan dugaan korupsi penyelewengan dana bimbingan teknis (Bimtek) DPRD Surabaya yang masih ngendon di Polrestabes Surabaya, membuat sejumlah orang yang tergabung dalam Matras (Masyarakat Transparansi Surabaya) dan MASKOT (Masyarakat Anti Korupsi Kota Surabaya) demo di depan kantor BPK Jawa Timur, Jl Juanda, Sidoarjo, Senin (15/4/2013.Menurut mereka, sampai saat ini mandegnya penyidikan kasus Bimtek ini karena BPK Jatim belum mengumumkan berapa kerugian uang negara dalam kasus tersebut. Karenanya Matras dan Maskot minta agar BPK segera mengumumkan hasil auditnya.
Tidak itu saja, aksi yang dikomandoi Abi Rosyid ini juga minta aparat penegak hukum segera bertindak menuntaskan masalah ini. Matras dan Maskot minta agar Wisnu wardhana (WW) Ketua DPRD Surabaya berserta anggota dewan lainnya yang terlibat segera diadili.
Abi Rosyid mengatakan kasus bimtek DPRD Surabaya ini terkesan dibiarkan karena tidak ada perkembangan yang signifikan. “Ini menjadi preseden buruk, ketika kasus sudah jelas-jelas terungkap namun justru dibiarkan mengambang, karena diduga ada kepentingan-kepentingan di dalamnya,” ujarnya.
Dengan pengumuman hasil audit ini menurut Abi Rosyid , masyarakat akan tahu bagaimana duduk persoalan yang sebenarna. Aparat penegak hukum juga memiliki landasan yang kuat untuk mengambil sikap.
Dana Bimtek sendiri merupakan dana APBD yang notabene milik semua masyarakat Surabaya. Karenanya penggunaan dana tersebut juga harus dipertanggungjawabkan secara benar sesuai aturan.
Sementara Kasi Inspetorat BPK Jatim, Yuan yang menerima para pengunjukrasa mengatakan, pihaknya sudah mengiriman laporan ke BPK RI pada 28 Februari 2013. Sehingga, untuk mengekspose hasil audit pihaknya juga harus menunggu izin dari BPK pusat. (wan)
Foto : Abi Rosyid saat orasi didepam kantor BPK Jl Juanda Sidoarjo, Senin (15/4/2013)