KORAN NUSANTARA
Headline hukum kriminal indeks

Masyarakat Jatim Berperan Aktif Laporkan Dugaan Tindak Pidana Korupsi Ke KPK

kpk-dalem1Surabaya (KN) – Masyarakat Jawa Timur berperan aktif untuk ikut serta melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi cukup tinggi. Ini terlihat dari tingginya laporan masyarakat Jatim ke KPK akan adanya dugaan tindak pidanakorupsi. Data KPK menyebutkan, jumlah laporan dari masyarakat Jatim adanya dugaan tindak pidana korupsi sebanyak 1.700 laporan.“Laporan tertinggi dari beberapa provinsi lain, karena beberapa provinsi hanya berkisar antara 200-500 laporan,” kata Pahala Mainggolan, Deputi Bidang Pencegahan KPK saat menyampaikan sambutannya dalam acara Semiloka Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (11/11/2015).

Dikatakannya, meskipun jumlah laporan asal Jatim terbilang tertinggi, namun tidak semua laporan dapat ditindaklanjuti. Ini karena banyak laporan yang tidak memenuhi syarat dan harus dilakukan perbaikan. Dari jumlah laporan tersebut lebih dari 90 persen tidak dapat diproses. “Kami harus selektif dalam menerima laporan, karena ini menyangkut kredibilitas institusi. Dari jumlah laporan tersebut hanya sekitar 123 laporan yang bisa ditindaklanjuti,”ungkapnya.

Selain tingginya laporan korupsi oleh masyarakat, sepanjang tahun 2015 dari bulan Januari-September terdapat 64 laporan gratifikasi yang dilakukan pejabat asal Jawa Timur. Dari beberapa laporan tersebut KPK juga melakukan sejumlah tindak lanjut atas beberapa laporan.

KPK menganjurkan agar Pemprov lebih mendominankan kegiatan pencegahan dari pada penindakanakan adanya korupsi. Kegiatan pencegahan bisa dilakukan dengan mengkampanyekan tolak menerima sumbangan dalam bentuk apapun atau masyarakat jangan memberikan bantuan pada pejabat. Ia mencontohkan sejumlah BUMN saat ini giat melakukan kampanye tersebut, seperti halnya PT PLN. “Boleh-boleh saja menerima bantuan,namun itu juga akan menyusahkan penerimanya karena harus lapor KPK, apakah itu masuk grativikasi atau tidaknya,” katanya.

Seperti diketahui, KPK menggandeng Badan Pengawas Keuangan dan Pemerintah (BPKP) dalamperluasan jangkauan upaya pemberantasan korupsi melalui program koordinasi, supervisi, dan monitoring bidangpencegahan secara masif kepada seluruh pemerintah daerah dan kementerian/lembaga.

Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan memberikan pembekalan kepada pelaksana teknis dilapangan yang akan berhadapan langsung dalam sektor-sektor layanan publik, penganggaran, serta pengadaan barang dan jasa di 17 provinsi. Sektor layanan publik, penganggaran, serta pengadaan barang dan jasa menjadi target KPK dalam melakukan koordinasi dan supervisi bidang pencegahan ini. Dalam pelaksanaannya, KPKmenggandeng berbagai institusi, seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Ombudsman, KemenPAN dan RB, BPK .

Sebagaimana tertuang pada pasal 6 dan pasal 8 UU No 30 tahun 2002 KPK menjalankan fungsi koordinasidan supervisi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi dan melakukanmonitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara. (wan)

Related posts

BMKG ingatkan sejumlah Wilayah di Indonesia Waspadai Cuaca Ekstrem

Khofifah : Wujudkan Pendidikan Jatim Gratis dan Bekualitas

kornus

Disambati Warga Saat Reses di Surabaya, Hadi Dediansyah Akan Bantu Selesaikan Sengketa Tanah Warga Jogoloyo

kornus