Surabaya (KN) – kasus Pemukulan terhadap anggota Komisi A dari Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Erick Reginal Tahalele saat rapat Banmus Plt Sekwan Hari Sulistyowati, elasa (13/12), mendapat reaksi keras memicu aksi unjukrasa massa pendukungnya. Ratusan massa kader Golkar yang menyebut dirinya Solidaritas Dewan Rakyat Surabaya berunjukrasa di depan gedung DPRD Surabaya.
Tak hanya itu, perwakilan massa pengunjukrasa sempat bersitegang di ruang rapat paripurna. Mereka mencari pimpinan DPRD Surabaya Wisnu Wardana yang saat itu akan menggelar sidang paripurna di lantai 3 gedung DPRD Surabaya.
Sayangnya rapat Paripurna belum dimulai, sehingga Ketua DPRD Surabaya Wisnu Wardana yang dicari masaa pendukung Erick itu juga belum menempati tempat duduknya. Masapun membuat keributan dengan berteriak-teriak dan mengeluarkan kata-kata umpatan kepada WW yang dianggap melindungi pelaku pemukulan terhadap orang yang telah dipilihnya sebagai wakil rakyat.
Di ruang rapat paripurna itu sekitar 15 perwakilan massa sempat bertahan sekitar 15 menit sebelum akhirnya diarahkan masuk ke ruang Badan Kehormatan lantai di 2. Mereka ditemui oleh Ketrua DPRD Surabaya Wisnu Wardana dan sejumlah unsur pimpinan dewan lainya, diantaranya Agus Santoso Ketua Badan Kehormatan, dan Muhammad Mahmud Ketua Komisi B.
Ismet Rama korlap Solder’s mengatakan, insiden (pemukulan) itu sangat memalukan dan merusak wibawa lembaga negara, apalagi dilakukan oleh seorang Plt Sekwan. Untuk itu pihaknya menuntut Hari Sulistyowati Plt Sekwan dipecat secara tidak hormat dari jabatannya.
“Kami juga mendesak Walikota Surabaya untuk segera mencopot Hari Sulistyowati dari jabatannya,” tegas Ismet.
Dalam dengar pendapat dengan pimpinan dewan riruang Banmus, perwakilan massa juga menolak intervensi Ketua DPRD Surabaya yang cenderung membela Hari Sulistyowati Plt Sekwan, dan sekaligus mendesak polisi untuk memproses secara hukum sampai tuntas kasus pemukulan terhadap Erick. (anto)
Foto : Massa Golkar pendukung Erick R Tahalele unjuk rasa di DPRD Surabaya