KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Laba dan Dividen Semakin Menurun, Komisi C DPRD Jatim Minta PT PJU Miliki Plan dan Target yang Realistis

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Komisi C DPRD Jawa Timur menggelar rapat dan evaluasi dengan jajaran direksi dan Komisaris PT Petrogas Jatim Utama (PJU). Evaluasi terhadap salah satu BUMD milik Pemprov Jatim itu dilakukan karena mengalami tren penurunan laba dan dividen yang tinggi.

Ketua Komisi C DPRD Jatim, Hidayat mengatakan, data laporan yang masuk di Komisi C, terjadi tren penurunan laba dan dividen yang dialami PT PJU dari tahun ke tahun. Hal ini tentu menjadi sinyal yang tidak baik, karena PT PJU merupakan salah satu perusahaan milik rakyat Jatim.

“Ada tren penurunan laba dan dividen dari tahun ke tahun. Tentu ini satu sinyal yang tidak baik, karena PT PJU ini menjadi andalan kita untuk memberikan sumbangan dividen yang tinggi di samping Bank Jatim,” kata Hidayat saat ditemui usai rapat dan evaluasi tersebut, Kamis (26/8/2021).

Oleh karena itu, Hidayat menyatakan, bahwa dalam rapat yang dihadiri langsung jajaran direksi dan komisaris ini, pihaknya ingin mengetahui kendala-kendala yang selama ini dialami PT PJU di lapangan. “Kita ingin tahu kendala di lapangan dan sebab-sebabnya yang menyebabkan laba ini turun,” ujar Politisi Partai Gerindra ini.

Ia menjelaskan, bahwa ada beberapa kendala yang menjadi penyebab PT PJU mengalami tren penurunan dari tahun ke tahun. Pertama yakni, adanya kegaduhan dan kurangnya konsolidasi di internal PT PJU.

“Yang pertama tadi itu ada konsolidasi yang kurang baik di internal PJU. Ada kegaduhan dan sebagainya. Kita support konsolidasi itu, tapi jangan sampai kemudian menimbulkan masalah dan menjadi konsumsi publik,” jelasnya.

Dalam data laporannya, PT PJU mencatat, tahun 2019 laba bersih BUMD milik Jatim ini mencapai Rp112,184 miliar. Namun, di tahun 2020, laba bersih hanya mampu mencapai sekitar Rp 23,512 miliar. Artinya, mengalami tren penurunan dari tahun sebelumnya. Sementara di tahun 2021, target laba yang ditetapkan Rp38,607 miliar.

Kemudian, untuk dividen atau pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham, di tahun 2019 mencapai Rp16,500 miliar, dengan dividen payout ratio 14,71 persen. Lalu, di tahun 2020, dividen mencapai Rp7,002 miliar dengan dividen payout ratio 29,78 persen. Sementara di tahun 2021, target dividen yang ditetapkan Rp12,682 miliar, dengan dividen payout ratio 32,85 persen.

Hidayat mengungkapkan, tak hanya masalah internal yang menyebabkan PT PJU mengalami tren penurunan laba dan dividen. Sebab, kendala eksternal juga menjadi salah satu penyebabnya. Salah satunya adalah terkait kerjasama dengan pihak lain yang tidak berjalan, terutama pihak ketiga.

“Ada kendala eksternal, kerjasama-kerjasama dengan pihak lain banyak yang tidak berjalan dengan baik, terutama dengan pihak ketiga. Kemudian ada cost recovery dengan DPI yang itu kemudian dibebankan kepada PT PJU,” ungkap dia.

Hal itupun lantas menyebabkan PT PJU harus mengeluarkan banyak uang untuk kepentingan konsolidasi dengan pihak luar. Sementara pada satu sisi, Hidayat menyebut, di internal PT PJU sendiri terjadi inefisiensi. Makanya, melalui rapat itu, Komisi C mendorong agar BUMD milik Jatim ini ke depan memiliki plan dan target yang realistis.

“Nah, kita dukung penataannya, kita dukung penataan remunerasinya, kita dorong untuk kerja profesional dan ke depan harus ada plan yang jelas dan target yang realistis dan ada terobosan-terobosan baru. Terutama, PI (Participating Interest) tiga tempat yang sampai sekarang belum realisasi,” tandasnya. (KN01)

Foto : Ketua Komisi C DPRD Jatim, Hidayat menunjukan tren penurunan laba dan Dividen PT PJU, Kamis (26/8/2021)

Related posts

AMPG Jatim Ajak Pemuda Tetap Kreatif Perangi Covid-19 dengan Lomba Tik Tok

kornus

Dewan Jatim Desak Pemprov Siapkan Sistem Managemen Bencana Responsip Libatkan Instansi Terkait

kornus

Gus Ipul Akan Launching Gerakan Peduli Tetangga

kornus