KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Komisi E Usulkan Resolusi Jihad Masuk Mata Pelajaran Sekolah

ilustrasi-resolusi-jihatSurabaya (KN) – DPRD Jawa Timur mengusulkan kepada pemerintah agar memasukkan resolusi jihad yang melahirkan NU dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia masuk dalam mata pelajaran di sekolah. Anggota Komisi E DPRD Jatim, Mohammad Eksan di DPRD Jatim, Senin (17/10/2016) mengatakan perang kemerdekaan warga Nadliyin dalam melawan penjajah merupakan bagian dari perang 10 November yang sudah diakui oleh pemerintah. “Perlu diingat ulama-ulama NU juga merupakan bagian dari upaya kemerdekaan RI melawan penjajah,” ujarnya.

Ia mengatakan bentuk konkret dari keseriusan Komisi E dalam memperjuangkan resolusi jihad dalam mata pelajaran di sekolah yaitu meminta Dinas Pendidikan Jatim memberikan sosialisasi kepada para guru agama agar memberikan pengetahuan kepada siswanya terhadap resolusi jihad. “Harus diakui juga kalau peristiwa perang kemerdekaan yang melahirkan resolusi jihad merupakan bagian sejarah bangsa yang harus disosialisasikan kepada pelajar sekolah di Jatim,” ujarnya..

Pihaknya juga mengajak kepada masyarakat merefleksikan hari santri yang akan jatuh pada 22 Oktober 2016, sebagai wujud penghormatan atas perjuangan para ulama dan santri “Momentum ini mestinya dijadikan suatu refleksi untuk bagaimana kemudian mendorong pesantren bisa berkontribusi terhadap kepentingan nasional kita, sesuai dengan nawa citanya Presiden Jokowi yang menginginkan pesantren sebagai kekuatan pendidikan nasional,” ujarnya.

Menurut Eksan, Peristiwa 22 oktober yang dikenal dengan resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH.Hasyim Asy’ari itu mestinya dimaknai sebagai bagian yang inheren, karena ketika berbicara 10 November tanpa 22 Oktober itu ahistoris namanya.

Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar juga mengingatkan kembali tentang kronologis kenapa terjadi hari santri. Menurutnya, hari santri lahir dari semangat resolusi jihad NU yang dicetuskan oleh Hadratusyyekh Hasyim Asy’ari pada tahun 1945.

Resolusi jihad NU akhirnya menggerakkan ribuan santri, khususnya di Jawa Timur untuk maju ke medan pertempuran dalam rangka melawan penjajahan. “Oleh karena itu, wajib bagi kita sebagai warga negara Indonesia utamanya warga Nahdlatul Ulama untuk terus mengingat sejarah ini. Karena bagaimanapun tidak akan ada perang 10 Nopember kalau tidak ada Resolusi Jihad NU,” ujarnya. (rif)

Related posts

Indonesia Harus Jadi Jembatan Perdamaian Konflik Rusia-Ukraina

Jokowi Pimpin Ratas Bahas RUU Omnibus Law

redaksi

Pengamat Politik : Jika Enggan Membuka Diri Dengan Parpol, Ektabilitas Risma Akan Meredup

kornus