KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Komisi D Dorong Pemkot Lakukan Revitalisasi THR

thrSurabaya (KN) – DPRD Kota Surabaya mendorong Pemerintah Kota untuk melakukan revitalisasi Taman Hiburan Rakyat (THR). Pasalnya, saat ini kondisi tempat pagelaran kesenian tradisional di Surabaya itu sangat memprihatinkan, selain kumuh, mati suri.Anggota komisi D DPRD Surabaya, Junaedi menilai ada beberapa hal yang menjadi penyebab kondisi THR kian terpuruk. Di samping masalah sosialisasi dan promosi ke masyarakat yang masih kurang, akses menuju ke lokasi juga terhalang bangunan Hitech Mall. “Sisi depan terhalang Hitech Mall, maka (pengunjung) THR cenderung menurun,” tuturnya, Selasa (18/10/2016).

Junaedi menegaskan, THR memiliki peran penting dalam pengembangan budaya tradisional. Di tempat itu, dulunya merupakan cikal bakal berdirinya paguyuban lawak yang melegenda ‘Srimulat’. Ia khawatir, apabila tak ada upaya pembenahan, THR akan mati suri. “Gedung ada, tapi tak ada penghuninya,” paparnya.

Politisi Partai Demokrat ini mengaku, kalangan dewan siap mensupport pengembangan kesenian tradisional di THR dengan mendorong proses revitalisasi dan sosiliasi yang gencar sehingga menarik minat masyarakat untuk berkunjung. “Pembenahan bisa dengan merenovasi, menata SDM-nya, kemudian sponsornya,” katanya.

Junaedi mengakui, tantangan yang dihadapi untuk menghidupkan kesenian tradisional adalah budaya asing yang berkembang di era globalisasi. Namun, ia optimis apabila Dinas Kebudayan dan Pariwisata bisa bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk meramaikannya, maka THR bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pentas seni kalangan pelajar. “Jadi apabila ada lomba sekolah di sana, THR akan ramai dan hidupkembali,” katanya.

Di sisi lain, untuk mempromosikan kegiatan di THR, perlu melibatkan perangkat daerah di kecamatan dan kelurahan untuk mensosialisasikan kegiatan yang ada. “Kalau bisa kita berikan beberapa tiket free untuk mereka,” harapnya.

Junaedi mengatakan, selama ini para pengunujung yang masuk area THR memang dikenai retribusi. Meski tidak mahal, namun pengenaan retribusi tersebut bertujuan untuk mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Namun, Wakil Ketua Komisi D ini menilai hingga kini selama ini pemerintah kota belum mempunyai sentuhan untuk memajukan kesenian tradisional, terutama di THR. Untuk itu, menurutnya Kegiatan seni dan budaya yang digelar di THR masih kalah dengan pertunjukan di Taman Budaya milik provinsi. “Masa kalah dengan kegiatan di Cak Durasim,” pungkasnya. (anto/adv)

Related posts

Perkuat Pendidikan Pancasila, Kasum TNI Hadiri Sosialisasi Buku Teks Utama Pancasila

kornus

Tiga Hari Menjelang Lebaran Bandara Juanda Penuh Pemudik

kornus

Bejat!!, Kabid Diskominfo Diduga Berbuat Tak Senonoh Terhadap Staf Di Dinasnya

kornus