KORAN NUSANTARA
indeks Nasional

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang Dipecat

Jakarta (MediaKoranNusantara.com) – Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) diguncang prahara. Sejumlah pimpinan daerah membuat mosi tidak percaya kepada Ketua Umum, Oesman Sapta Odang atau karib disapa OSO. Mosi tidak percaya dari akar rumput ini juga mendesak agar OSO dipecat dari partai.

Prahara ini pun memasuki fase formal dengan digelarnya rapat DPP di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2017). Wasekjen Hanura, Dadang Rusdiana membenarkan agenda tersebut.

“Iya benar,” kata Dadang.

Rapat DPP ini sebagai respon adanya mosi tidak percaya DPD hingga DPP kepada pimpinan partai dan membahas langkah penyelamatan partai. Termasuk memecat OSO dari Ketum.

“Iya betul,” jelas Dadang.

Dadang tak merinci alasan Hanura memecat OSO. Ia mengatakan, akan ada pernyataan resmi dari DPP Hanura di Hotel Ambhara.

“Nanti saja, lebih baik merapat ke sini ada pernyataan resmi dari Sekjen (Sarifuddin Sudding),” tutupnya.

Prahara yang melanda Partai Hanura membuat bahtera yang dibangun Wiranto ini pecah jadi dua. Kubu pertama merupakan loyalis Oesman Sapta Odang (OSO) dan kubu kedua dimotori Marsekal Madya (Purn) Daryanto yang kini ditunjuk sebagai Plt Ketum mendongkel OSO.

Keputusan itu muncul dalam rapat pengurus Hanura yang digelar di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).

“Jadi di sini kami dilandasi oleh rasa tanggung jawab untuk merespons atas permintaan mereka, kami laksanakan pada hari ini. Atas kesepakatan rapat tadi menunjuk saya sebagai Plt Ketua Umum Hanura,” kata Daryanto.

Alasan OSO dipecat karena adanya mosi tak percaya dari pengurus DPD hingga DPP. Rapat hari ini di Hotel Ambhara adalah tindak lanjut dari mosi tak percaya.

“Pagi ini kami Hanura melaksanakan rapat khusus menyikapi permintaan dari DPD seluruh Indonesia, Orsom dan Orsap dan pengurus harian tentang adanya mosi tidak percaya kepada Bapak ketua umun Hanura,” sebut Daryanto.

Sebelumnya, pengurus kubu Hotel Manhattan mengatakan belum ada pemecatan OSO sebagai ketum. Hasil rapat di Hotel Ambhara dinilai ilegal.

“Rapat resmi itu di Hotel Manhattan, kami tak pernah tahu ada rapat di luar Manhattan. Kami juga tak tahu siapa yang kumpul di sana, pastinya kalau di luar Manhattan itu rapat liar,” kata Ketua Bidang Organisasi Hanura, Benny Rhamdani.(dtc/ziz)

Related posts

Komisi B Minta Walikota Mengkaji Surat Pengunduran Diri Dirut PD Pasar Surya

kornus

Pabrik Sabu di Majene, Sulawesi Barat Digerebek Polisi

redaksi

Ini Aturan Jumlah Barang Bawaan Penumpang Dari Luar Negeri

Respati