KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Kelancaran Transportasi Dorong Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi

 PltGubernur Jatim Dr. H Rasiyo MSiSurabaya (KN) – Permasalahan transportasi merupakan salah satu permasalahan yang harus segera dicari solusinya. Kelancaran transportasi akan mendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Sedangkan kegagalan transportasi berdampak terhadap terhambatnya berlalu-lintas.Hal tersebut disampaikan Plt Gubernur Jawa Timur Dr. H. Rasiyo M.Si saat membuka workshop keselamatan transportasi dan pengukuhan Masyarakat Transportasi Indonesia  (MTI) di Hotel Bumi Surabaya, Rabu (21/8/2013).

Ia mengatakan, jika transportasi lancar maka akan mendorong investor untuk menanamkan modal serta meningkatkan investasinya di Jatim, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sebaliknya, jika sarana transportasi suatu daerah mengalami kegagalan dan hambatan seperti macet akan berdampak terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi. Jatim merupakan provinsi yang perkembangan sosial ekonominya sangat dinamis, bahkan laju pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional.

Ketersediaan infrastruktur transportasi ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jatim saja, akan tetapi melayani pusat kegiatan ekonomi Kawasan Timur Indonesia sehingga infrastruktur transportasi yang ada harus memberikan akses secara nasional dan international.

Menurutnya, pelayanan kepada masyarakat terhadap sarana transportasi baik darat, laut maupun udara harus dipercepat. Untuk darat, kebijakan pengembangan jalan tol perlu dipercepat karena jalan tol sangat efektif dalam memilah kendaraan serta lebih fleksibel dalam pembiayaan pembangunan karena dapat bersumber dari non dana pemerintah.

Selain jalan tol, untuk mengurangi beban jalan di darat maka jaringan kereta api double track perlu terus dikembangkan. Jalur yang dikembangkan adalah double track pada jalur tengah. Jalur tengah ini akan menghubungkan antara Surabaya-Madiun-Solo-Jogja, untuk jalur timur yaitu Surabaya-Banyuwangi. Sedangkan, untuk jalur selatan yaitu Surabaya-Malang-Blitar-Tulungagung-Kertosono.

Rasiyo menjelaskan, angkutan penyeberangan juga tetap menjadi prioritas terutama untuk penyeberangan Ketapang-Gilimanuk yang selalu padat pada musim liburan. Pengembangan transportasi laut juga sangat penting karena transportasi ini memegang peran penting dalam kegiatan eksport, import dan perdagangan antar pulau.

Ia mencontohkan, untuk mengatasi overloading Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, saat ini dikembangkan terminal peti kemas terpadu di Teluk Lamong yang didukung pula dengan pengerukan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) menjadi 16 meter sehingga kapal besar dengan tonase bisa bersandar dan membantu perdagangan di Jatim.

Perkembangan jumlah penumpang transportasi udara juga sangat pesat, sehingga Bandara Juanda saat ini sudah sangat overload. Dari kapasitas terminal yang mencapai 6,5 juta pertahun, tahun 2012 penumpang mencapai 15,3 juta dan pada tahun 2013 diperkirakan mencapai 17 juta jiwa. Oleh karena itu, saat ini tengah dibangun terminal 2 dengan kapasitas daya tampung 6 juta penumpang sehingga total kapasitas antara terminal 1 dan 2 akan menjadi 12,5 juta jiwa pertahun diharapkan ke depan Pemprov Jatim akan membangun terminal 3 sehingga kebutuhan 17 juta jiwa penumpang bisa terpenuhi. (bud)

 

 

Related posts

Guna Pertegas Status Outsorcing, Pemprov Jatim Siapkan Raperda Baru

kornus

Kejagung periksa dua anggota Pokja pemilihan,proyek BTS Kominfo,

Wamenhan Terima Pimpinan Korps Mahasiswa dan Pemuda NKRI

kornus