KORAN NUSANTARA
indeks

Kasus COVID-19 Meningkat, Ketua MPR Pertimbangkan Usulun Tunda Pilkada

Jakarta, mediakorannusantara.com– Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai pemerintah dan KPU perlu mempertimbangkan kebijakan menunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 apabila kasus COVID-19 terus meningkat.

Ia meminta pemerintah pusat, khususnya Kementerian Dalam Negeri dan KPU, terus memantau dan mengawasi perkembangan kasus COVID-19 di 45 daerah yang akan melaksanakan pilkada, namun masuk zona merah dan daerah-daerah lainnya yang menyelenggarakan pilkada di seluruh Indonesia.

“Langkah itu apabila situasi pandemi masih terus mengalami peningkatan, perlu dipertimbangkan secara matang mengenai pengunduran jadwal pelaksanaan Pilkada 2020,” kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.11/9

Ia meminta Kementerian Dalam Negeri dan KPU, untuk tidak memaksakan pilkada serentak dilaksanakan pada 2020 apabila situasi cukup riskan, karena kesehatan masyarakat saat ini wajib menjadi prioritas bersama.

Ia juga mengomentari terkait ada 45 kabupaten/kota yang akan melaksanakan Pilkada 2020 termasuk dalam zona merah COVID-19.

Ia meminta pemerintah daerah di 45 daerah yang akan melaksanakan Pilkada 2020 dan masuk zona merah harus meningkatkan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

“Saya mendorong pihak penyelenggara pilkada dan Satgas Penanganan COVID-19 meminta pemda dari 45 daerah yang berzona merah itu memastikan seluruh pihak yang terlibat dalam Pilkada 2020 meningkatkan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, guna mencegah penularan COVID-19 dan menghindari terbentuknya klaster di dalam pilkada,” ujarnya.

Ia juga meminta pemerintah mengevaluasi seluruh perkembangan tahapan Pilkada 2020 yang sudah dilaksanakan karena banyak pelanggaran terhadap protokol kesehatan yang terjadi pada masa proses tahapan pilkada.

Karena itu, menurut Bamsoet, perlu diambil sikap tegas dari awal apabila pelanggaran masih berpotensi banyak dilakukan dalam berbagai tahapan pilkada ke depannya.

Pada sisi lain, sudah lebih dari 210.000 kasus COVID-19 terjadi di Indonesia dengan korban jiwa lebih dari 8.500 jiwa. Tidak kurang 110 dokter dan sekitar 70 paramedik meninggal dalam tugas merawat pasien Covid-19 atau berkaitan dengan virus Corona baru ini.

Jumlah kasus harian juga cenderung semakin meningkat, dimana jumlah tertinggi terjadi kemarin (10/9), yaitu di atas 3.800 kasus baru.(wan/an)

Related posts

Pemkot Surabaya Beri Penghargaan Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda Berprestasi

kornus

Wagub Emil Serahkan SK Penunjukan 16 Plh Bupati/Wali Kota Pelaksana Pilkada Serentak 2020

kornus

Guna Ungkap Kasus Penembakan di Mojokerto, Polda Jatim Buat Sketsa Wajah Pelaku

kornus