KORAN NUSANTARA
hukum kriminal indeks

Kapolda Jatim Harapkan Peningkatan Kerjasama dan Solidaritas Demi Terciptanya Suasana Kondosif

irjen-hadiatmoko===Surabaya (KN) – Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko mengharapkan kepada semua elemen masyarakat untuk selalu meningkatkan kerjasama dan soliditas, sehingga akan tercipta suasana kondusif yang menjadikan masyarakat Jawa Timur merasa aman, tentram dan damai, dalam melaksanakan aktivitas sehari-harinya.Hal ini disampaikan Kapolda saat menghadiri upacara gabungan TNI se-GarnisunTetap III Surabaya, Senin (18/7), bahwa hal tersebut perlu adanya dukungan antara Polda Jatim dengan Kodam V/Brawijaya termasuk dengan anggota TNI AL dan TNI AU.
“Saya sebagai bapaknya Polisi di Polda Jatim meminta, apabila terjadi permasalahan di lapangan, antara anggota saya dengan anggota TNI, anak buah saya jangan dipukuli ya,” guraunya, yang disambut dengan tepuk tangan oleh prajurit TNI lainnya, sebagai tanda respon positif atas statemen Kapolda yang sangat bersahabat tersebut.
Saat menyampaikan sambutannya, ada hal menarik dari Kapolda Jatim yang mendapat perhatian peserta upacara, bahwa kehadiran tersebut ternyata ingin menyampaikan kulonuwun (ijin masuk) kepada Pangdam V/Brawijaya dan warga TNI serta masyarakat Jatim, karena sejak menjabat sebagai Kapolda Jatim pada 8 Juli 2011 lalu, sebagai orang nomor satu di Polda Jatim merasa belum memperkenalkan diri dan permisi masuk kepada keluarga besar TNI jajaran Komando Garnisun Tetap III Surabaya.
Irjen Pol Hadiatmoko juga menceritakan, bahwa dirinya adalah anak seorang Kopral dari kesatuan TNI AD di Solo, yang bertugas sebagai penembak Senjata Otomatis (SO). Kesatuan terakhir bapaknya di Korem 074/Warastratama Solo Jawa Tengah.
Lulusan Akademi Polisi tahun 1978 ini bercerita, sebagai anaknya anggota TNI berpangkat Kopral, sejak kecil ikut makan jatah beras Tentara, setelah lulus Sekolah Menengah Atas mengikuti tes Akpol dan bisa lulus dilantik menjadi perwira Polisi pada tahun 1978.
Dan sejak saat itu sudah tidak pernah lagi menikmati jatah beras tentara, tetapi makan jatah beras Polisi. Walaupun sudah menjadi seorang Jenderal Polisi, namun hatinya masih terasa sangat dekat sekali dengan TNI, dikarenakan darah TNI juga diwarisi dari bapaknya.
Lebih lanjut dikatakannya, menjadi Jenderal Polisi adalah suatu berkah dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. “Karena kalau saya tidak ikut tes Akpol dan jadi Polisi, dan saya ikut tes Akmil dan jadi perwira TNI, mungkin saat ini pangkat saya masih Letnan Kolonel,” ujarnya, yang disambut tepuk tangan oleh Pangdam V/Brawijaya dan Pangkotama lainnya serta para anggota TNI peserta upacara. (red))

Related posts

Tim COE Monusco Periksa Peralatan Operasional Konga XX-J

kornus

Gubernur : Bupati dan Walikota Harus Mengacu dengan Visi Misi Presiden dalam Melaksanakan Pembangunan Daerah

kornus

Menpan : Profesionalisme PNS Tak Dapat Ditawar

kornus