Surabaya (KN) – Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya berhasil menggagalkan pengiriman calon TKI ilegal. Sembilan calon TKI asal Bandung, Jawa Barat akan dikirim ke Malaysia melalui pelabuhan Tanjung perak Surabaya itu diselamatkan polisi dan satu orang yang membawa mereka (tekong) diamankan.
“Mereka hendak naik KM Lawit tujuan Pontianak,” ujar Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Aldy Sulaiman kepada wartawan, Selasa (14/4/2015).
Orang yang membawa mereka adalah Sufiyah (42), warga Bangkalan, Madura. Setelah dilakukan pemeriksaan, peran Sufiyah ternyata ikut mendampingi kesembilan calon TKI itu ketika berada di Pelabuhan Tanjung Perak. Para calon TKi itu sendiri datang dari Bandung ke Surabaya naik bus.
“Tersangka tidak merekrut calon TKI itu. Tapi dia mendampingi saat mereka berada di Pelabuhan Tanjung Perak,” lanjut Aldy.
Sufiyah pula yang membelikan mereka tiket KM Lawit jurusan Pontianak. Rencananya, setiba di Pontianak, sudah ada orang yang menunggu mereka dan mengantarkan mereka ke Sarawak, Malaysia melalui Entikong, Kalimantan Barat. “Di Malaysia, mereka dijanjikan akan dipekerjakan sebagai buruh dengan bayaran RM 4-5 per jam atau sekitar Rp 6 juta per bulan,” kata Aldy.
Para calon TKI ini mengaku tak dipungut bayaran untuk bisa menjadi TKI. Namun gaji mereka bakal dipotong jika sudah bekerja. Besaran gaji yang dipotong adalah Rp 1 juta selama tiga bulan.
Yang membuat para calon TKI itu tak bisa melanjutkan perjalanan adalah karena mereka tak membawa dokumen yang sah. Tak ada dokumen TKI yang mereka bawa kecuali hanya kartu identitas.
Sufiyah sendiri mengaku sudah tiga kali mendampingi para calon TKI yang datang dari Bandung. Empat bulan lalu Sufiyah mendampingi 6 calon TKI dan 20 Maret 2015 lalu, dia mendampingi empat calon TKI dan mendapatkan upah Rp 500 ribu per orang. (wan)