KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Kampanye Akbar, Rasiyo – Lucy Prioritaskan Kesejahteraan Warga dan Beri Bantuan Rp 500 Juta Per RW Setiap Tahun

kampanye- akkbar- Rasiyo-Lucy KurniasariSurabaya (KN) – Sekitar 10 ribu orang menghadiri kampanye akbar pasangan nomor urut 1, Rasiyo – Lucy Kurniasari yang digelar di Jatim Expo, Sabtu (29/11/2015). Selain mendengarkan orasi dari calon walikota nomor urut 1, para pendukung Rasiyo – Lucy Kurniasari juga disuguhi panggung hiburan yang menghadirkan grup band/ rock band dan Orkes Melayu.Sejak pukul 10.00 Wib, ribuhan pendukung Rasiyo – Lucy ini sudah nampak hadir di tempat acara. Menggunakan kaos putih, hijau dan biru, para pendukung Rasiyo – Lucy ini begitu antusias ketika mendapati Lucy Kurniasari calon wakil walikota datang bersama rombongan dan langsung diarak menuju panggung. Sedangkan calon walikota Rasiyo datang ke tempat acara sekitar 30 menit kemudian.

Kepada para pendukungnya, Rasiyo yang mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Srkdapron Jawa Timur ini mengingatkan kembali program yang akan diusungnya setelah terpilih menjadi walikota Surabaya. Ia ingin mewujudkan Surabaya yang lebih sejahtera, lebih berkeadilan, lebih berdaya saing dan lebih berkeadilan.

“Saya ingin membawa perubahan yang lebih baik untuk masyarakat Surabaya. Surabaya harus lebih baik dari kemarin,” ujar Rasiyo dihadapan ribuan pendukungnya.

Menurutnya seorang pemimpin itu tidak hanya memaksa rakyat tetapi bagaimana mencintai rakyatnya. Tentu dengan terus berupaya bagaimana membangun Surabaya ke arah lebih baik dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan meningkatkan iman dan taqwa.

“Membangun itu harus berdasarkan kepentingan rakyat, rakyat tak boleh hanya ditindas penguasa.Saya dan ning lucy akan membangun dengan basis rakyat, ekonomi yang berpihak pada rayat,” kata Rasiyo dalam orasinya.

Ia juga menyebutkan bahwa saat ini Surabaya menempati kota termiskin ke 13 di Jawa Timur. Hal ini karena pembangunan yang tidak merata dirasakan oleh masyarakat terutama di daerah pinggiran. “Karenanya kalau saya terpilih nanti, saya dan ning Lucy akan menargetkan pengentasan kemiskinan ini selama 2 tahu. Selama 2 tahun tingkat kemiskinan di Surabaya kami target turun 90 persen,” kata Rasiyo.

Diantara program yang akan digulirkan Rasiyo – Lucy adalah memberi bantuan sebesar Rp500 juta kepada setiap RW tiap tahunnya. Pembangunan di setiap RW harus mengutamakan dan melibatkan warganya di setiap RT. Program ini akan lebih mengena dan menyentuh langsung pada persoalan yang ada karena berdasarkan usulan warga secara langsung.Misalnya pembangunan masjid, peningkatan kesejahteraan lansia, perbaikan jalan dan saluran karena sering banjir. Selain itu akan dibentuk koperasi wanita di setiap RW dengan bantuan Rp50 juta pertahun. Akan ada perbankan yang mengurusi pemberian modal ini.

“Ini semua akan melibatkan rakyat secara langsung. Selama ini kan tidak seperti itu, Pemkot tak pernah perhatian. Hanya orang tertentu saja yang dekat pengusaha yang diperhatikan sehingga tak berkeadilan. Kami tidak memberi program muluk-muluk, program kesehteraan untuk rakyat kami utamakan,” tukasnya disambut antusias para pendukungnya.

Pendanaan untuk program kesejahteraan tersebut diambilkan dari anggaran APBD Surabaya. Sebab selama ini APBD Surabaya itu sudah sangat besar mencapai Rp7 triliun lebih. Banyak pemasukan yang mengalir ke Pemkot Surabaya tiap tahunnya, terutama dari berbagai pajak yang dipungut seperti PBB, pajak kendaraan bermotor, pajak reklame dan lainnya. Hanya saja menurut Rasiyo dana yang sampai ke masyarakat di RW-RW hanya sekitar Rp700 miliar saja karena rakyat tak dilibatkan dalam pembangunan kotanya.

Selain itu Rasiyo juga berjanji akan menyelesaikan masalah surat ijo yang masih terkatung katung hingga saat ini. Masalah ini menurutnya cukup mudah tergantung bagaimana itikad baik dari walikotanya. Masalah lainnya adalah soal penataan PKL yang masih sering dikeluhkan karena perlakukan yang diterima para PKL ini kadang tak manusiawi.

“Surabaya yang konon juara dunia ini, PKL terus digusur, gerobak ditendangi dan dinaikkan truk. Ini tidak adil. Harus kita lawan, caranya dengan mencoblos nomor 1. Bagaimana sanggup membuat perubahan?,” kata Rasiyo. Para pendukungnya pun dengan semangat menjawab pertanyaan itu dengan antusias. “Sangguuuuup,” ujar mereka.

Karena jadwal pilkada semakin dekat, Rasiyo mengingatkan kepada semua komunitas pendukungnya untuk mengawasi semua TPS dan rekapitulasi baik di tingkat kecamatan maupun kota.

“Kami minta semua komunitas mengawasi semua TPS, cara menghitung suara dan lainnya. Panitia di tingkat kecamatan juga harus diawasi. Agar berlangsung dengan sesuai aturan yang berlaku. 3956 petugas di TPS bisa langsung laporan ke Flores sehingga jam 1 siang tanggal 9 Desember bisa diketahui siapa pemenangnya,” kata Rasiyo. (anto)

Related posts

Menko Marves: Penurunan Mobilitas Jatim dan Bali Belum Signifikan

Respati

Pemerintah diminta pastikan Bansos mampu redam tekanan ekonomi rakyat

Gus Ipul : Perguruan Tinggi Dituntut Lahirkan Pemenang

kornus