KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Jelang Tutup Tahun 2019, Gubernur Khofifah Paparkan Kinerja Tahun 2019 dan Target Tahun 2020 Pemprov Jatim

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) Menjelang tutup tahun 2019, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan berbagai kinerja yang telah dicapai Pemprov Jatim selama tahun 2019. Selain itu, juga dipaparkan target-terget dan program prioritas yang akan dicapai pada tahun 2020.

“Kami meminta Kanwil  BI dan BPS Jatim ikut hadir  supaya masyarakat mendapatkan data yang valid perjalanan program pembangunan  selama tahun 2019 serta  bagaimana program-program strategis  dan prioritas di tahun 2020,” ujarnya saat menggelar refleksi akhir tahun 2019 di Ruang Rapat Bhinaloka, Kantor Gubernur Jatim, Jl Pahlawan No. 110 Surabaya, Minggu (29/12/2019) sore.

Dijelaskan, kinerja pertumbuhan ekonomi Jawa Timur hingga triwulan III-2019 (c to c) mencapai 5,52 % masih di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 5,04 %. “Yang patut disyukuri perjalanan pada tahun 2019 adalah ekonomi kita cukup solid. Pertumbuhan ekonomi Jatim di atas rata-rata nasional dan ada kecenderungan naik. Sedangkan pertumbuhan ekonomi global cenderung menurun,” kata Khofifah panggilan akrab Gubernur Jatim.

Menurutnya, kekuatan ekonomi di Jatim adalah antara lain  ditopang oleh  kekuatan UMKM, serta perdagangan antar daerah dan antar provinsi. Karena itu, misi dagang menjadi hal yang penting. “Kita harus tumbuh bersama, kuat bersama. Dan Jatim harus membangun korelasi yang sama-sama tingginya antara pertumbuhan ekonomi Jatim dengan seluruh provinsi terutama 16 provinsi lain yang selama ini  logistiknya  sebagian besar disupport dari Jatim,” jelasnya.

Berdasarkan data BPS Bulan November 2019, lanjutnya, untuk PDRB Jatim per triwulan III-2019 mencapai Rp. 1.753,77 triliun dengan kontribusi sektor industri mencapai 30,02%, sektor perdagangan sebanyak 18,57 %, sektor pertanian mencapai 12,19 %. Selanjutnya kontribusi dari 14 sektor lainnya mencapai 39,22 %.

“Dari segi PDRB menggembirakan karena kontribusi PDRB Jatim terhadap PDB Nasional 14,92% per triwulan III-2019. PDRB Sektor Pertanian Jatim terhadap PDB Sektor Pertanian Nasional 13,53%, Sektor Industri Pengolahan terhadap PDB Sektor Industri Pengolahan Nasional 22,84%, sedangkan Sektor Perdagangan terhadap PDB Sektor Perdagangan Nasional 21,29%,” jelasnya.

Tak hanya pertumbuhan ekonomi dan PDRB yang mencatatkan hasil positif bagi Jatim, perkembangan inflasi di Jatim year on year (y.o.y) juga memiliki bahkan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Pada November 2019, tingkat inflasi Jatim mencapai 2,20 % lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 mencapai 2,96 %.

“Komoditas memberikan inflasi terbesar diantaranya Bawang merah, Daging ayam ras, Telur ayam ras. Komoditas memberikan andil deflasi terbesar antara lain Cabai merah, Emas perhiasan, dan Cabai rawit,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim sambil menegaskan pentingnya koordinasi dengan lembaga vertikal dalam menjaga inflasi.

Masih terkait inflasi, lanjutnya, Pemprov Jatim terus berupaya mengendalikan harga agar tidak terjadi pelonjakan inflasi. Berbagai langkah dilakukan untuk mengendalikan harga pada tahun 2020. Diantaranya, melakukan pemantauan secara intensif harga kebutuhan pokok; melakukan tindakan korektif atas indikasi adanya ketidakwajaran kenaikan harga, gangguan distribusi, serta penimbunan; memastikan ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar energi.

Selain itu juga mengupayakan pembentukan ekspektasi masyarakat melalui inspeksi pasar dan pergudangan, penyampaian upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah, menghimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak melakukan penimbunan, serta menghimbau masyarakat untuk mengkonsumsi bahan kebutuhan pokok secara wajar dan belanja bijak. (KN01)

 

Related posts

Akhirnya Ikon Jempol Boleh Dipakai di Surat Suara Pilgub Jatim

kornus

Baksos Kesehatan TNI Bantu Masyarakat Secara Langsung

kornus

ASN Pemprov Jatim Menerima Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya

kornus