KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Jatim Jadi Rujukan 110 Juta Jiwa Indonesia Timur

gubernur- jatim- lantik- pejabat -eselon II , di grahadiSurabaya (KN) – Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan bahwa terdapat 110 juta jiwa penduduk Indonesia Timur bergantung kepada kualitas pelayanan medis di Jatim. Bahkan, Jatim telah melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia Bagian Timur plus dengan Kalimantan.Hal tersebut disampaikanya pada saat mengukuhkan Ketua Staf Medis Fungsional (SMF) dan Kepala Instalasi Rumah Sakit di lingkungan Pemprov Jatim sebanyak 85 SMF dan 115 Kepala Instalasi di Gedung Negara Grahadi, Kamis (19/5/2016).

Pakde Karwo sapaan akrabnya menegaskan, bahwa Jatim melalui RSUD Dr. Soetomo telah mampu melayani jenis pelayanan yang tersier sekaligus menjadi rumah sakit untuk melakukan riset kesehatan. Tersier artinya, penyakit penyakit khusus dan tergolong berat bisa tertangani di RSUD Dr. Soetomo seperti penyakit Jantung, Ginjal dan penyakit penyakit yang sudah final.

RSUD Dr. Soetomo telah melayani jenis pelayanan yang tersier sekaligus menjadi rumah sakit untuk melakukan riset kesehatan. Tersier artinya, penyakit penyakit khusus dan tergolong berat bisa tertangani di RSUD Dr. Soetomo seperti penyakit Jantung, Ginjal dan penyakit penyakit yang sudah final.

Pakde Karwo menyebut, bahwa staf medis dan instalasi menjadi tulang punggung dari keberadaan rumah sakit. Bahkan, keberadaan mereka mempunyai fungsi yang sama dengan jantung dalam diri manusia. “Mereka inilah yang bekerja setiap hari dan mengetahui segala permasalahan di rumah sakit. Keberadaan mereka ini menjadi tulang punggung bahkan diibaratkan sebagai Jantung dalam denyut nadi sebuah rumah sakit,” tegasnya.

Menurutnya, kualitas SDM yang baik harus ditunjang dengan keberadaan sarana dan prasarana yang mumpuni. Kelompol fungsional harus dilibatkan di dalam proses pengambilan keputusan. Ketua SMF dan Kepala Intalasi harus dilibatkan dalam pengambilan kebijakan di dalam sebuah proses layanan kesehatan di sebuah rumah sakit.

Kelompok medis dan instalasi ini sebagai pegawai fungsional di sebuah rumah sakit menjadi roh dan jantung dalam memberikan pelayanan bagi pasien dan masyarakat yang membutuhkan jasa kesehatan.

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat saat ini, pemerintah harus mampu menyikapi dengan bijakasana sehingga tantangan yang ada dapat berubah menjadi peluang. Tantangan pertama, dimulainya implementasi JKN tahun 2014 dimana sistem layanan, sistem rujukan, kepesertaan dan sarana pelayanan sampai saat ini masih memerlukan pembenahan.

Tantangan selanjutnya adalah implementasi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang sudah berlangsung saat ini. Era keterbukaan menuntut daya saing yang tangguh bagi provider kesehatan dalam memberikan pelayanan yang kompetitif yakni aman, efektif dan efisien.

Sebuah rumah sakit akan menjadi pioner peningkatan derajat kesehatan apabila mampu mengaplikasikan Good Corporate Governance dan Good Clinical Governance. Artinya, pioner yang mampu mengelola manageme dan tata kelola klinik dengan baik. (yo)

Related posts

Pertumbuhan Ekonomi Jatim 2014 Diperkirakan 6,8 Persen

kornus

Gubernur Jatim Tegaskan Perangkat Desa Sebagai Ujung Tombak Pertahankan Pancasila

kornus

Perpanjang Jabatan Direksi PDAM, Walikota Surabaya Langgar Permendagri

kornus