KORAN NUSANTARA
ekbis indeks Nasional

Indonesia Harapkan Hasil Nyata dalam Pertemuan Menteri Perdagangan APEC

Surabaya (KN) – Para Menteri Perdagangan APEC (Ministers Responsible for Trade/MRT) kembali mengadakan pertemuan tahunan. Kali ini, pertemuan akan diselenggarakan selama dua hari di Surabaya, dan berlangsung pada 20-21 April 2013.

Dalam rangkaian pertemuan APEC MRT ke-19 tersebut, telah diselenggarakan pertemuan para pejabat tinggi (Senior Official Meeting/SOM), pada 18-19 April 2013. SOM bertugas untuk mendorong kemajuan atas agenda-agenda prioritas APEC yang telah ditetapkan pada akhir tahun 2012. Prioritas APEC tahun 2013 adalah mencapai keberhasilan Tujuan Bogor (the Bogor Goals), pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan (Sustainable Growth with Equity), serta pengembangan konektivitas (Promoting Connectivity).

Pertemuan SOM II APEC di Surabaya ini telah berhasil menyepakati beberapa isu yang akan dilaporkan ke sidang MRT serta mencatat kemajuan atas beberapa isu lain yang pembahasannya diperkirakan akan cukup panjang.

Beberapa isu yang menyangkut kepentingan Indonesia pada SOM II dan akan mendapat dukungan MRT antara lain mengenai pengembangan Kerangka Kerja Jangka Menengah tentang Konektivitas Kawasan Asia-Pasifik dan Kerangka Perencanaan Pengembangan dan Investasi di Bidang Infrastruktur.

MRT diharapkan dapat mengesahkan pernyataan bersama para Menteri Perdagangan APEC bagi keberhasilan Konferensi Tingkat Menteri ke-9 WTO di Bali, 3-6 Desember 2013 mendatang. Pernyataan ini sangat ditunggu oleh para perunding WTO agar dapat memberikan semangat baru bagi penyelesaian perundingan atas beberapa isu Putaran Doha yang mencakup isu fasilitasi perdagangan, pertanian dan pembangunan, termasuk isu-isu khusus negara kurang berkembang (less-developed countries/LDCs).

Para Menteri Perdagangan ekonomi APEC juga akan bertukar pandangan mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka memajukan beberapa usulan penting bagi pencapaian Bogor Goals dan Sustainable Growth with Equity, misalnya perluasan akses pasar produk ramah lingkungan (environmental goods) seperti sawit dan karet.

Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan menjelaskan, di bawah kepemimpinan Indonesia, APEC perlu mengembangkan kerja sama yang memberikan bukti bahwa forum tersebut memperhatikan peningkatan kesejahteraan rakyat secara merata. “Untuk itu, MRT kali ini perlu memastikan adanya kemajuan dalam kerja sama, termasuk peningkatan kapasitas yang lebih memihak pada pelaku usaha kecil, pengusaha pemula, wanita pengusaha, dan petani,” ujar Gita Wirjawan.

Menurut Mendag, kalangan tersebut harus semakin diberikan kesempatan untuk dapat menikmati manfaat keterbukaan pasar dan globalisasi. Mereka harus memperoleh akses yang lebih baik terhadap kemajuan teknologi, sumber daya keuangan, keterbukaan pasar ekspor, serta sistem logistik yang cepat dan murah.

Lebih lanjut Mendag menjelaskan bahwa Indonesia secara khusus melihat pentingnya kerja sama APEC bagi keselarasan peraturan antar anggota APEC dalam mengurangi tingkat ketidakpastian peraturan kesehatan, keamanan dan keselamatan pangan (sanitary and phitosanitary measures) maupun standar mutu dan regulasi teknis. “Hal tersebut dilakukan untuk memberikan peluang yang lebih baik bagi pelaku usaha kecil dan petani yang sering mengalami kesulitan dalam mengekspor produk mereka,” tambahnya. (red)

Related posts

Pangdam Minta Seluruh Forkopimda Kabupaten/Kota di Jatim Perketat PPKM Darurat

kornus

DPC partai Demokrat Surabaya Siap Serahkan Lpj Keuangan Dana Banpol

kornus

PN Jakarta Selatan Gugurkan Praperadilan Setya Novanto

redaksi