KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Penyakit Demam Berdarah Masih Jadi Ancaman Warga Surabaya

Surabaya (KN) – Walikota Surabaya Tri Rismaharini membuka pencanangan gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 2013 di seluruh kecamatan di Kota Surabaya, Sabtu (20/4/2013).Pencanangan gebyar PSN 2013 di Taman Surya tersebut dihadiri para lurah, RT/RW, pegawai Puskemas, LKMK (Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan), siswa pemantu jentik (Wamantik), guru pemantau jentik (Rumantik) serta ibu pemantau jentik (Bumantik).

Dalam sambutannya, Walikota mengingatkan bahwa penyakit Demam Berdarah (DB)masih menjadi ancaman yang membahayakan bagi warga Kota Surabaya. Karena itu, warga diminta untuk waspada dan bersatu padu melakukan gerakan bersama pemberantasan sarang nyamuk.

“Kita harus bersatu padu. Ini tidak bisa dilakukan orang per orang. Saya mohon lurah dan LKMK agar memotivasi warganya. Kita harus mengantisipasi, karena DB ini tidak memandang kaya atau miskin, semua bisa kena kalau tidak waspada. Sudah banyak korban yang mestinya tidak perlu karena kita bisa mencegah,” tegas Risma, sapaan akrab Walikota.

Orang nomor satu di Pemkot Surabaya ini mengimbau semua elemen masyarakat untuk waspada. Tidak hanya di lingkungan rumah tangga, tetapi juga di sekolah, pasar, mal, kantor-kantor, dan juga tempat-tempat pelayanan umum seperti di stasiun dan terminal. Termasuk juga di hotel dan restoran.

Kewaspadaan tersebut, jelas Risma, diwujudkan dalam kegiatan 4 M. Yakni rutin menguras kamar mandi, termasuk menguras kolam ikan, kemudian menutup wadah air, mengubur barang-barang bekas sepeti kaleng-kaleng yang bisa menampung air, dan juga memantau tempat air seperti tempat minuman unuk burung.

“Juga gantungan baju, harus dipantau agar tidak menjadi tempat bertelur nyamuk. Kolong-kolong juga dibersihkan. Kita bisa memerangi DB. Tinggal kita mau atau tidak. Saya mohon dengan sangat, mari kita stop DB,” imbaunya.

Risma juga menegaskan akan melakukan pantauan langsung ke sekolah-sekolah. Ini karena berdasarkan data yang ada, penyebaran DB ternyata banyak yang berasal dari sekolah. Karenanya, walikota berharap para kepala sekolah untuk ikut aktif memberantas ancaman DB.

“Mulai minggu depan, saya akan masuk ke sekolah-sekolah. Saya akan cek sendiri. Karena data nya banyak siswa yang kena. Artinya ditengarai penyebarannya dari sekolah,” ujarnya.

Dinas Kesehatan dan Puskemas di Surabaya juga imbau untuk bergerak cepat bila ada keluhan masyarakat terkait ancaman DB. Risma menegaskan tidak ingin lagi mendengar ada keluhan warga bahwa Puskemas lambat dalam merespon laporan mereka.

“Karena itu, kita sediakan posko yang stand by 24 jam di Dinas Kesehatan. Bapak dan ibu bisa mengadu di sana,” imbuhnya.

Pelaksana Tugas Kepalas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, drg Febria Rachmanita mengatakan, pihaknya siap menampung laporan warga terkait ancaman DB dan akan langsung meresponnya. Menurutnya, pihaknya selama ini telah melakukan sejumlah upaya, diantaranya dengan mengaktifkan keberadaan Puskesmas dengan melakukan pemeriksaan dini pada pasien tersangka DB.

“Kita punya posko 24 jam yang menampung seluruh keluhan masyarakat sehingga langsung bisa ditangani . Kita juga melakukan penyuluhan di masyarakat dan Posyandu. Serta mengaktifkan Wamantik, Rumantik serta menggiatkan Bumantik,” jelasnya.

Sementara Camat Rungkut, Ridwan mengatakan, pencanangan PSN 2013 ini merupakan kelanjutan dari program yang selama ini sudah dilaksakanan. Menurutnya, selama ini, warga di kecamatannya, melalui Bumantik, aktif melakukan tindakan pencegahan DB.

“Selama ini kita gerak sebulan sekali, dilihat dari musimnya. Karena ini banya kader baru, saya harapkan langsung bisa aktif,” ujar Ridwan. (anto)

Related posts

Jokowi Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

redaksi

Jumlah Penduduk Surabaya Bertambah, Kuota Kursi Tiap Dapil Bergeser

kornus

Sebanyak 53 Orang PMI Dilaporkan Positif Covid-19

kornus