Jakarta (KN) – Pengamanan jalannya sidang hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI (Organisasi Kerjasama Islam) ke-5 tahun 2016 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, yang dilakukan oleh Prajurit TNI dan Polri semakin diperketat. Hal ini terlihat dengan dilakukannya penyisiran area lobi gedung dan seluruh tempat berlangsungnya KKT OKI. Demikian dikatakan Komandan Satgas Penerangan (Dansatgaspen) KTT OKI ke-5 tahun 2016, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M. saat memantau pengamanan yang dilakukan oleh Prajurit TNI dan Polri termasuk Paspampres di luar gedung JCC Senayan, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2016).
Aparat keamanan bersenjata lengkap menghentikan semua jenis kendaraan dan memeriksanya dengan membuka bagasi kendaraan, serta memeriksa barang bawaan untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat membahayakan atau mengganggu kelancaran pelaksanaan kegiatan KTT Luar Biasa OKI ke-5 tahun 2016. Menurut Kolonel Czi Berlin, aparat yang dikerahkan untuk menjaga keamanan adalah TNI dan Polisi termasuk Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) juga diturunkan untuk menjaga keamanan KTT OKI.
“Selain pengetatan pengamanan yang dilakukan aparat TNI dan Kepolisian dengan berjaga di pintu masuk menuju JCC Senayan, Prajurit TNI dan Polri tetap bersiaga di beberapa titik tepatnya di pintu-pintu masuk yang akan dilalui oleh para delegasi, baik itu tingkat Menteri maupun para Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan,” kata Kolonel Czi Berlin.
Lebih lanjut Dansatgaspen menyampaikan, beberapa waktu lalu pada saat memimpin Apel Gelar Pasukan KTT Luar Biasa OKI ke-5 tahun 2016 di Silang Monas, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa tugas pengamanan KTT Luar Biasa OKI yang para prajurit emban adalah tugas kehormatan sekaligus kepercayaan yang mengandung misi diplomatik, karena pengamanan KTT OKI merupakan manifestasi komitmen internasional Indonesia untuk memberikan kontribusi bagi arah kemajuan kerja sama negara-negara yang tergabung dalam OKI. Tugas pengamanan yang dilaksanakan ini bukan sekedar tugas rutin biasa, akan tetapi tugas sangat penting yang bersentuhan langsung pada kehormatan, citra dan kebesaran nama bangsa Indonesia di mata dunia internasional.
Sementara itu, “untuk Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (Satgas Pamwil) I di bawah koordinasi Kodam Jaya telah menyiapkan 3.600 personel untuk kesuksesan KTT Luar Biasa OKI ke-5 tahun 2016 di Jakarta,” tutup Dansatgaspen.
Pertemuan puncak tingkat Kepala Negara dan Pemerintahan KTT Luar Biasa OKI ke-5 tahun 2016, dihadiri oleh 605 delegasi dari 57 negara dan dua organisasi internasional. Terdapat 10Kepala Negara dan Pemerintahan, termasuk Indonesia, yang mengikuti KTT hari kedua, yang akan menghasilkan keputusan penting bagi rakyat Palestina.
Agenda hari kedua KTT Luar Biasa OKI ke-5 tahun 2016 dimulai pada pukul 08.40 WIB, dan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo pada pukul 08.55 WIB. Dilanjutkan dengan sambutan Presiden Negara Palestina Mahmoud Abbas serta Sekretaris Jenderal OKI Iyad Ameen Madani hingga pukul 09.25 WIB dan terakhir sambutan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Direncanakan, pada pukul 17.30 WIB setelah tercapai kesepakatan akan dibacakan pertimbangan Draf Resolusi dan Deklarasi Jakarta untuk Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. (red)
(Sumber berita Puspoen TNI/Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M.)