KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Hadiri KTT World Water Forum (WWF) di Bali, Pj Gubernur Jatim Dukung Komitmen Presiden Jokowi Dalam Pengelolaan Air Bersih

Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono (tengah) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali Internasional Convention Center (BICC).

Bali (Mediakorannusantara).com) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono siap mendukung komitmen Presiden RI Joko Widodo dalam mengelola air bersih yang bermanfaat untuk masyarakat.

Hal itu disampaikan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) atau Forum Air Sedunia Ke-10 yang diadakan di Bali Internasional Convention Center (BICC), Senin (20/5/2024).

Acara yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo ini diikuti oleh 35.000 delegasi dari 193 negara dengan mengambil tema “Air Bagi Kemakmuran Bersama”.

Acara dimulai dengan penyampaian pidato dari pebisnis asal Amerika Serikat Elon Musk dilanjutkan dengan penyampaian pidato dari President World Water Council, Loic Fauchon.

Terdapat pula penayangan Video of King Hasan II Great World Water Prize serta pemberian penghargaan oleh President World Water Council kepada para pihak atas kontribusinya dalam penanggulangan masalah air.

“Kami sangat mendukung penuh amanat Presiden Jokowi terkait kolaborasi dalam pengelolaan air bersih. Dan itu yang selama ini kami lakukan di Jawa Timur,” kata Adhy Karyono.

Di Jatim sendiri kata Adhy, kolaborasi dalam pengelolaan air bersih telah dilakukan sejak lama. Hal ini terbukti dengan Jatim menjadi provinsi dengan produksi air bersih paling tinggi di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi perusahaan air bersih di Jatim mencapai 810,82 juta meter kubik selama 2022. Produksi air bersih Jatim itu menduduki peringkat pertama se-Indonesia diikuti DKI Jakarta 635,092 juta meter kubik, Jawa Tengah 627,619 juta meter kubik, dan Jawa Barat 513,24 juta meter kubik.

“Air bersih di Jatim tertinggi di Indonesia. Ini karena kolaborasi bersama antara pemerintah, masyarakat dan swasta. Karena meningkatnya kebutuhan air bersih juga beriringan dengan meningkatnya literasi kesehatan pada kehidupan masyarakat,” ucapnya.

“Dan akhirnya baik perusahaan air minum (PAM), perusahaan daerah air minum (PDAM), badan pengelola air minum (BPAM) maupun perusahaan swasta lain melakuan inovasi sehingga meningkatkan produksi air bersih,” tambahnya.

Sebelumnya Pj. Gubernur Adhy juga menghadiri Gala Dinner KTT WWF yang digelar di taman budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Minggu (19/05) malam.

Hadir sejumlah delegasi pada gala dinner tersebut diantaranya adalah Wakil Perdana Menteri (PM) Papua Nugini John Rosso, Utusan Khusus Belanda Meike van Ginneken, Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis, Utusan Khusus Prancis Barbara Pompili, dan Utusan Khusus Persatuan Emirat Arab Suhail Mohamed Al Mazroui.

Selain itu juga hadir Wakil PM Malaysia Dato Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof, Utusan Khusus yang juga Presiden Hungaria 2012-2022 János Áder, PM Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere, dan Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga Perwakilan Presiden International Parliamentary Union (IPU).

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan terimakasih karena telah memilih Indonesia menjadi tuan rumah forum air sedunia yang ke-10.

Sebagai negara dengan luas perairan yang mencapai 65 persen, Indonesia kata Jokowi, kaya akan kearifan lokal dalam pengelolaan air. Mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai hingga tepian danau.

“Masyarakat kami memiliki nilai budaya terhadap air, salah satunya adalah sistem pengairan subak di Bali. Yang dipraktikkan sejak abad ke-11 yang lalu dan diakui sebagai warisan budaya dunia,” kata Presiden Jokowi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tema WWF kali ini dapat dimaknai menjadi 3 prinsip dasar yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusif serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama.

“Ketiga prinsip ini hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci yaitu kolaborasi,” katanya.

Untuk diketahui, Pemprov Jatim ikut menyemarakkan perhelatan WWF di Bali. Melalui Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Jatim mengikuti expo sumber daya air di Bali Nusa Dua Convention Center yang dimulai tanggal 18 hingga 25 Mei 2024 (Booth BNA 54. Dinas PU SDA Jatim juga menjadi pembicara pada Diskusi terbuka The Importance of Bilateral Collaboration di Netherlands Pavilion pada tanggal 21 Mei 2024 pukul 10.00 WITA.

Selain itu, partisipasi dukungan dan fasilitasi pertunjukan atraksi kebudayaan juga dilakukan Pemprov Jatim pada pelaksanaan rangkaian acara WWF Bali. Antara lain Pemprov Jatim melalui Disbudpar akan menampilkan kesenian kostum karnaval dan tarian tradisional Jawa Timur yaitu Jember Fashion Carnaval (JFC) dan Tarian Remo Branjang Kawat (penari : Abing Santoso dan siswa SMKN 12 Surabaya).

Terkait JFC diundang langsung oleh panitia pelaksana dan telah perform pada Minggu (19/5) malam pada acara Gala Dinner, yang dihadiri oleh perwakilan seluruh negara. Sementara Tarian Remo oleh Abing Santoso (seniman muda dan guru viral) akan perform pada tgl 22 Mei 2024, di public space (venue pameran).

Disperindag maupun Dinas Koperasi dan UKM Jatim berkolaborasi untuk mengisi Booth UMKM di Tsunami Shelter Kuta berupa produk beauty, kuliner, fashion dan Craft and Art. (red/**)

Related posts

DPRD Jatim Minta Dinas Kehutanan Segera Rehabilitasi Lahan Hutan Yang Terbakar

kornus

Kadin Catat 6,4 juta di PHK Akibat Pandemi

Wisatawan ke Bali Bisa Nikmati 7 Event Nusantara