KORAN NUSANTARA
indeks

Gunakan Plastik, DLH Jatim minta Pabrik Kertas Salurkan Kayu bekas ke Perajin Tahu

Sidoarjo,mediakorannusantara.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur minta pabrik kertas yang ada di provinsi jatim menyalurkan kayu bekas kepada perajin tahu di Desa Tropodo Sidoarjo

Kepala DLH Provinsi Jawa Timur, Diah Susilowati saat dikonfirmasi di Krian, Sidoarjo, Rabu 27/11 mengatakan saat ini terdapat sebelas pabrik kertas di Jawa Timur “Kami mendorong kepada pabrik pengolahan kertas tersebut supaya menyalurkan kayu palet yang tidak terpakai kepada industri kecil menengah (IKM) tahu di Tropodo Krian ini,” katanya di Sidoarjo.
Ia menjelaskan, hak itu dilakukan karena para perajin tahu selama ini yang menggunakan limbah sampah plastik mereka untuk bahan bakar pembuatan tahu.

“Seperti yang sudah dilakukan oleh pabrik pengolahan kertas PT Suparma ini yang menyalurkan kayu palet mereka untuk disumbangkan kepada perajin tahu di Sidoarjo ini,” katanya.

Selanjutnya, kata dia, tidak hanya pabrik pengolahan kertas saja yang diharapkan bisa membantu perajin tahu, terapi perusahaan-perusahaan lainnya yang memiliki limbah kayu supaya bisa disalurkan ke perusahaan tahu dalam program bina lingkungan mereka.

“Saya kira di Jawa Timur jumlahnya cukup banyak, dan mampu membantu perajin tahu sambil pemerintah menemukan formula yang tepat kepada para perajin ini,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Yustyohadi selaku GM Manajer PT Suparma mengatakan untuk tahao awal ini pihaknya membantu satu perajin tahu dari sekitar 47 perajin tahun di wilayah Tropodo Krian itu.

“Nantinya akan dilakukan evaluasi lagi. Namun yang jelas pasokan limbah kayu kami jumlahnya masih cukup untuk tiga bulan ke depan,” katanya.

Seorang perajin tahu, Zainal menjelaskan jika selama ini pihaknya sempat menggunakan plastik sebagai bahan bakar, kemudian setelah deklarasi kini dirinya tidak lagi menggunakan plastik sebagai bahan bakar.

“Kami belum tahu perbandingan menggunakan kayu dibandingkan menggunakan plastik, karena masih perdana,” katanya.

Ia menambahkan, jika menggunakan bahan bakar plastik dibutuhkan sekitar 4 pikap bahan bakar plastik.”Semoga dengan kayu bisa lebih ramah lingkungan,” ujarnya. (wan/an)

Related posts

Menkopolhukam: Indonesia Tidak Boleh Menyerah Kepada Terorisme

kornus

Pemerintah Janjikan Penurunan Harga BBM Non-Subsidi

redaksi

Hadiri Haul Pendiri Yayasan Khadijah, Gubernur Khofifah Ajak Alumni Khadijah Amalkan Ajaran KH Abdul Wahab Turcham

kornus