Surabaya (KN) – Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Jenderal TNI (Purnawirawan) Luhut Binsar Panjaitan mengajak semua pihak mewaspadai ancaman terorisme di Indonesia. Dia menyebut, pengaruh gerakan radikalisme Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah masuk ke Indonesia, sejak 2005. Itu, terindikasi dengan munculnya aksi teror di berbagai daerah di Indonesia.“Tetapi Indonesia tidak boleh menyerah kepada terorisme,” ucap Luhut dalam sambutannya di acara Rakor bertema Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Jawa Timur, di Hall Grand City Surabaya, Rabu (/3/2016) kemarin.
Negara akan menindak tegas segala bentuk tindakan terorisme yang dilakukan di Indonesia. Dan, guna mempersempit ruang gerak aksi terorisme, pihaknya bekerjasama dengan Polri juga telah melakukan maping, mengumpulkan data keuangan yang diindikasi dipakai untuk pendanaan aksi teror. “Kita telah lakukan maping, bekerjasama dengan Polri untuk melakukan pengawasan keuangan,” tegasnya.
Menteri Luhut juga mengajak elemen pemerintahan di desa termasuk Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD dan Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) dari Polri. “Untuk deteksi dini, saya juga minta aparat di desa ikut berperan di wilayahnya,” tegas Menteri Luhut.
Selain pengawasan ketat terhadap terduga teroris, petugas juga tidak tutup mata untuk melakukan pendekatan guna penyadaran. ”Negara akan menindak tegas segala bentuk tindakan terorisme. Tetapi, proses pembinaan juga kita lakukan untuk para napi teroris, untuk penyadaran,” tutup Luhut.
Untuk diketahui, Rakor Polkam di Surabaya ini, dihadiri semua elemen dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se – Jawa Timur. (tum)