Surabaya (KN) – Gubernur Jawa Timur Soekarwo optimistis pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 7,5 persen pada tahun 2013 karena sejumlah indikator perekonomian yang tumbuh positif pada tahun 2012.“Kami optimis karena yakin bahwa perekonomian Jatim sanggup tumbuh 7,3 persen pada akhir tahun 2012. Apalagi, inflasi Jatim bisa tumbuh dengan terkendali,” kata Gubernur Soekarwo, dalam acara Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Jawa Timur (P3I Jatim), Periode 2012-2016, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (14/12/2012).
Dalam kesempatan itu dilantik dan dikukuhkan Pengurus Daerah Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Jawa Timur (P3I Jatim), Periode 2012-2016, yang diketuai Haries Purwoko.
Menurut Gubernur, pertumbuhan ekonomi Jatim bisa diraih 7,5 persen dan mencatat inflasi 4 persen pada tahun depan. Bahkan, pergerakan ekonomi Jatim dapat terealisasi jika ada penanaman modal di wilayah ini mencapai Rp 231 triliun pada tahun 2013. “Dari besaran tersebut, kami prediksi investasi langsung yang bisa didapat sebesar Rp145 triliun. Sementara, Rp 40-45 triliun berasal dari pinjaman perbankan, dan sisanya dari sumber investasi lain,” ujarnya.
Soekarwo menjelaskan, besarnya kebutuhan investasi di Jatim juga dikarenakan kian berkembangnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang pada tahun 2013. “Kami prediksi sumbangan dari sektor itu terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2012 meningkat menjadi 31 persen dibandingkan tahun ini sekitar 30 persen,” katanya.
Dengan kondisi itu, kata Gubernur, Jatim siap berubah menjadi Provinsi jasa mengingat tahun depan kontribusi sektor pertanian di wilayah ini minim atau 15 persen terhadap PDRB tahun 2013. Aspek tersebut adalah potensi yang dimiliki Jatim.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat Ekonomi Jawa Timur pada triwulan III/2012 mengalami pertumbuhan sebesar 2,33% dibandingkan triwulan II/2012 (q to q). Hampir semua sektor mengalami pertumbuhan positif kecuali sektor pertanian dan sektor listrik, gas dan air bersih yang mengalami pertumbuhan negatif. (ms)
Foto : Gubernur Jatim Soekarwo