KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Gubernur Soekarwo Khawatir Kekurangan Gas Akan Membuat Investor Hengkang Keluar Jatim

gasSurabaya (KN) – Pemerintah Jawa Timur kembali menegaskan bahwa sampai dengan saat ini masih kekurangan pasokan gas sebanyak 400 juta standar metrik kaki kubik per hari dan berharap BP Migas lebih banyak melakukan eksplorasi.
Dewi J Putriatni, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam sesi dialog televisi, Minggu (5/6) mengatakan, kebutuhan gas di Jatim 893 mmscfd (million metric standard cubic feet per day/mmscfd). Kebutuhan gas di Jatim 893 mmscfd, sedangkan produksi cuma 488 mmscfd. Jadi, sampai saat ini Jawa Timur masih defisit gas sekitar empat ratus juta standar metrik kaki kubik perhari dan ini yang harus dipenuhi.
Sampai saat ini, pemanfaatan gas yang dihasilkan di Jawa Timur masih untuk kebutuhan yang terpenting, seperti PLN dan pabrik Pupuk Petrokimia Gresik, sedangkan pemanfaatan gas yang paling terkecil hanya untuk memenuhi kebutuhan industri kecil dan kebutuhan rumah tangga di perkotaan.
Dengan kekurangan ini, pihaknya sangat berharap kepada BP Migas untuk melakukan lebih banyak eksplorasi guna memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur. Ia memperkirakan kekurangan gas di Jawa Timur baru bisa diatasi pada tahun 2014 saat Mobile Cepu Limited (MCL) sudah mulai melakukan produksi.
Sementara itu, Elan Biantoro Kepala Humas dan Kelembagaan Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mengatakan, pada tahun ini sudah ada 9 perusahan eksplorasi yang berproduksi, antara lain Codeco, Kangean Energy, Lapindo, Santos di Unjungpangkah dan Petrochina di Gresik. “Selain 9 perusahaan ini, kita juga sedang mengerjakan beberapa project yang segera difungsikan yang diharapkan bisa memproduksi seratus juta kubik perhari,” ujar Elan Biantoro.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku telah berkirim surat kepada BP Migas untuk menambah pasokan gas setidaknya untuk mencukupi kekurangan sebesar 405 juta kaki kubik per hari. “Sudah disetujui, saya juga telah berkirim surat ke Kasal (Kepala Staf Angkatan Laut, red) untuk izin mengalirkan gas dari Santos Madura ke Grati Pasuruan lewat laut,” kata Soekarwo.
Bahkan, surat tersebut sudah dibalas dengan mengirimkan tim dan saat ini mulai mengkaji proses pengaliran gas. “Paling lama bulan enam, gas sudah mengalir dan siap digunakan,” katanya.
Gubernur Soekarwo khawatir, kekurangan gas akan membuat beberapa investor akan hengkang keluar Jawa Timur. Dia mencontohkan, tiga perusahaan asal Vietnam yang pindah ke Jawa Timur karena di Vietnam kekurangan gas, bisa-bisa kembali ke negara asal. (yok)

Related posts

Komisi D DPRD Surabaya Perhatikan Penggunaan Obat Di RSUD dr Soewandi

kornus

Tingkatkan Kemampuan dan Kualitas Pelaku UKM, Deskranada Surabaya Menggelar Pameran Kerajinan

kornus

Operasi Pasar, Pemkot Gelontor 2 Ton Daging Sapi per Hari

kornus