Jakarta (KN)- Berbagai kalangan mengecam penzoliman kebebasan pers. Pernyataan kontroversi yang dilontarkan Sekertaris Kabinet(Seskab) Dipo Alam terkait seruan pemboikotan pers menuai tanggapan keras, salah satunya dari organisasi kepemudaan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).
Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid menganggap, pemboikotan pers sebagai salah satu bentuk represi kebebasan pers yang dilindungi Undang-undang dan tidak sesuai dengan Demokrasi, karena, kebebasan pers adalah bagian dari pilar demokrasi dan sebagai anak kandung reformasi.
“Kalau ada pihak-pihak tertentu yang ingin melakukan pemboikotan terhadap pers, adalah represif kebebasan pers dan mengingkari reformasi,” kata Nusron Wahid Ketika di hubungi wartawan, kemarin.
Lebih lanjut Nusron mengatakan, kalau ada materi-materi yang tidak sesuai dengan pemberitaan media kenapa tidak di kritik, menggunakan hak jawab. “Kita punya Dewan Pers, kita punya Komite Informasi publik dan ada hak jawab, kenapa bukan itu yang digunakan,” teraaaangnya.
Nusron meminta agar masalah ini ditanggapi dengan serius, karena sebagai elemen gerakan pemuda yang ingin menegakkan demokratisasi menilai, pers adalah sebagai mitra gerakan demokrasi dan reformasi.
Seperti diketahui sebelumnya, Sekertaris Kabinet Dipo Alam menyerukan kepada seluruh instansi pemerintah untuk memboikot ketiga media (Metro TV, TV One dan Media Indonesia) tersebut baik berupa pemasangan iklan ataupun menjadi narasumber. Dipo menilai, ketiganya dianggap sering menjelekkan pemerintah.(red).
previous post