Surabaya (KN) – Guna mengantisipasi ancaman teror bom agar tidak terjadi di Jawa Timur, Gubernur Jatim Soekarwo meminta kepada masyarakat di Jawa Timur untuk membentuk Pam Swakarsa di lingkungannya masing – masing. “Jadi Saya minta kepada Jajaran kepolisian dan Masyarakat di Jatim untuk menghidupkan kembali Pam Swakarsa di daerahnya masing-masing, sehingga diharapkan dapat menangkal dan mempersempit ruang gerak dari para teroris,” ujar Gubernur Jatim Soekarwo, saat ditemui usai memberikan penghargaan kepada para pendonor darah di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (29/9).
Gubernur mengatakan, pengamanan Pam Swakarsa merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam pemberantasan aksi terorisme. Juga untuk meningkatkan tanggung jawab keamanan di wilayah masing-masing. “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan ikut memberantas aksi terorisme,” ujarnya.
Menurutnya sistem Pamswakarsa ini untuk membantu koordinasi dan memperlancar tugas intelejen di daerah dalam rangka mengantisipasi teroris, karena tidak hanya tugas intelejen dari TNI maupun Polri saja, tapi juga melalui jalur masyarakat.
“Peran serta masyarakat secara aktif dalam mengamankan stabilitas keamanan melalui Pamswakarsa ini tidak hanya selama Pilkada, tapi akan terus dilanjutkan,” ujarnya.
Pihaknya juga telah meminta kepada pihak TNI untuk membantu Kepolisian dalam menjaga keamanan di Jatim dari teror bom. “Saya sudah meminta kepada pak Pangdam V Brawijaya untuk mengaktifkan kembali pasukan seperti Babinsan TNI untuk mengidupkan Pam Swakarsa,” katanya.
Ketika ditanya tentang kondisi Jatim saat ini, orang nomor satu di Pemprov Jatim ini mengatakan, jajaran Kepolisian Daerah Jatim telah siaga satu, sehingga pengamanan perlu diperketat.
“Saat ini Jatim siaga satu. Artinya bukan bahaya tapi hati-hati. Karena begitu terjadi terorisme, dampaknya akan luar biasa. Sehingga lebih baik berhati-hati,” tandasnya. (yok)
Foto : Gubernur Jatim Soekarwo