KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Gubernur Jatim Imbau Masyarakat Pakai Produk Dalam Negeri

Surabaya (KN) – Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat membuka Gebyar Pasar Produk Daerah (GPPD) Expo 2012 di Gramedia Expo Surabaya, Jumat (22/6), mengimbau kepada masyarakat agar memakai dan menggunakan produk dalam negeri.Menurut Gubernur, jika mencintai dan memakai produk dalam negeri bisa terlaksana baik di Jatim dan 10 Provinsi yang menghadiri acara ini akan bisa membantu krisis ekonomi di Indonesia dan di Eropa. Provinsi yang hadir pada acara ini adalah Kaltim, Kalsel, Kalbar, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, NTT, NTB dan Maluku.

Soekarwo menuturkan, dengan digemarinya produk dalam negeri oleh masyarakat akan berdampak pula semakin berkembang dan tumbuh suburnya UMKM di Indonesia khususnya di Jatim. Imbasnya lapangan kerja tambah banyak sehingga pengangguran akan berkurang.

Menurut Gubernur, pada 2011 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim Rp 884 triliun dari jumlah tersebut 53,95 persen atau Rp 478 triliun berasal dari produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Mengapa UMKM berkembang bagus di Jatim, karena UMKM mendapat dorongan bantuan lingkit program kridit dengan bunga murah sekitar 1 persen/bulan dari BPR Jatim.

Dana yang dipinjamkam BPR Jatim kepada UMKM berasal dari Bank Indonesia (BI). Dengan bantuan dana dari BI tersebut membuat BPR Jatim yang biasanya memberi kredit kepada UMKM dengan bungan 32 persen/tahun bisa turun menjadi 1 persen/bulan atau 12 persen/tahun.

Kredit bunga murah dari BPR Jatim tersebut berdampak UMKM di Jatim pada 2011 tumbuh 9,69 persen. Sementara UMKM di Jatim mulai Januari-Maret 2012 tumbuh cukup cepat yakni 13, 89 persen. Sementara pada 2011 UMKM di Jateng hanya tumbuh 1,48 persen, DI Jogjakarta 6,56 persen, Jabar 5,9 persen, Banten 3,0 persen, DKI Jakarta 2,40 persen. “Jatim sungguh luar biasa pertumbuhan UMKM-nya.” ujarnya.

Pertumbuhan UMKM di di desa-desa sudah cukup pesat sehingga para ibu-ibu yang biasanya menganggur tidak mempunyai pekerjaan sekarang sibuk bekerja membantu suaminya.

“Dengan pertumbuhaan UMKM yang cukup besar tersebut akan berdampak banyak masyarakat di Jatim menjadi orang kaya baru (OKB). Tapi perlu diingat kalau sudah menjadi OKB, pakaiannya seperti sepatu, baju, tas, asesoris dan perlengkapan berhias serta makanan minuman (mamin) juga harus berasal Jatim sendiri,” harapnya

Acara ini dihadiri oleh perwkilan dagang dari Kaltim, Kalsel, Kalbar, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, NTT, NTB dan Maluku. Rencananya tahun ini bertambah 14 provinsi yang melakukan kerjasama perdagangan dengan Jatim.

Dengan dilakukannya kerjasama perdagangan dengan 24 provinsi di Indonesia tersebut, nantinya Jatim bisa membeli bahan baku industri dengan harga murah dan produk-produknya dijual kembali dengan harga murah pasda Provinsi-Provinsi yang sudah ada perwakilan dagangnya dengan Jatim. (yok)

Related posts

Pemprov Target Entaskan Desa Tertinggal di Jatim Tahun 2020

kornus

Pembangunan tak maksimal, Dewan: Insentif RT, RW dan LPMK jangan bebani Dakel

kornus

Siswa di Surabaya Dihimbau Tak Percaya Bocoran Soal Unas

kornus