Bekasi (MediaKoranNusantara.com) – Di tengah gencarnya aksi pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah ternyata fenomena sekolah ambruk masih muncul di Indonesia. Kali ini, gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cicau 1, Kabupaten Bekasi yang ambruk. Proses belajar-mengajar siswa pun dialihkan ke kantor Desa Cicau.
“Kelas 4 dan 5 belajar di GOR (ruang serba guna Kantor Desa Cicau),” kata Kepala SDN Cicau 1, Enda Sulyana, Kamis (7/2/2019).
Sementara siswa kelas 1-3 dan kelas 6 tetap belajar di gedung sekolah. Peristiwa ambruknya atap sekolah terjadi pada Sabtu (2/2). Tidak ada korban dari peristiwa tersebut.
Endah mengatakan, pihaknya terpaksa memindahkan kegiatan belajar agar para murid tidak tertinggal materi pelajaran. Sebelum pindah ke Kantor Desa Cicau, para murid sempat belajar di ruang guru.
“Kejadian pas angin besar itu dari 1 Februari atap udah miring. 2 Februari selasar ambruk, 4 Februari belajar di ruang guru. 6 Februari belajar di gedung serba guna (Kantor Desa Cicau),” ujar Endah.
Endah mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Namun, sampai saat ini pihak sekolah belum mendapatkan respon.
Endah berharap pemerintah menindaklanjuti peristiwa ambruknya atap SDN Cicau 01. “Bisa membantu mencari solusi agara kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif. Entah itu bangunan sekolah unit baru, atau alternatif lain sehingga nyaman,” ujar Endah.
Gedung yang ambruk merupakan ruang kelas 4 dan 5. Tampak kayu penopang genteng menggantung di atap. Pecahan genteng tampak berceceran di lantai. Terlihat pula kayu-kayu berserakan di sekitar pecahan genteng.
Pada bagian atap yang masih kokoh, terlihat plafon retak dan bolong. Sebagian kayu penopang atap tampak hampir patah. Sejumlah genteng baru tersusun rapi di depan gedung tersebut.
Tidak ada aktivitas belajar mengajar di dalam ruangan kelas 4 dan 5. Terlihat meja dan kursi yang berserakan. Lantai kelas tampak kotor.(dtc/ziz)