Surabaya (KN) – Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim menargetkan pada tahun 2011 ini program kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP di 15 Kabupaten/Kota sudah diberlakukan. Untuk menyiapkan hal itu, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jatim akan menyelesaikan pemutakhiran data kependudukan.
Kepala Disnakertransduk Jatim Dr Hary Soegiri M.Si MBA, di Surabaya, Senin (8/8) mengatakan, secara bertahap Pemprov Jatim akan mulai memberlakukan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik sebagai pengganti KTP lama. “Upaya ini kami lakukan untuk mencegah munculnya KTP ganda atau KTP palsu. Pembuatan KTP elektronik kami lakukan secara bertahap dengan tahap pertama di 15 Kabupaten/Kota,” ujarnya.
Sebelum KTP elektronik terbentuk, Disnakertransduk Jatim sudah melakukan pemutakhiran data penduduk. Setiap penduduk akan di data dan memiliki nomor induk kependudukan (NIK). Bersumber dari NIK inilah pada akhirnya KTP elektronik akan dibuat dan segera diluncurkan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kini Disnakertransduk Jatim sedang melakukan pemutakhiran data kependudukan di 15 daerah Kabupaten/Kota di Jatim, yakni meliputi Jember, Nganjuk, Ngawi, Gresik, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Sidoarjo, Kota Blitar, Kota Surabaya, Kota Batu, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Pasuruan, dan Kota Madiun.
“Sementara itu, untuk pemutakhiran data di 23 Kabupaten/Kota lainnya akan dilakukan pada tahun depan dengan pembuatan KTP elektronik tahun 2012,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, khusus untuk pemutakhiran data kependudukan dan pembuatan KTP elektronik di 38 Kabupaten/Kota seluruh Jatim, Pemprov Jatim mendapatkan alokasi anggaran dari APBN Perubahan 2010 sebesar Rp 44 miliar. Saat ini proses pemutakhiran data kependudukan dan penyusunan KTP elektronik juga dilakukan di tujuh Provinsi lain di Indonesia.
Kepala Bidang Kependudukan Disnakertransduk Jatim Edy Irianto mengatakan, di Disnakertransduk kini juga terdapat peralatan IT yang bisa menampung seluruh data kependudukan seluruh Jatim. Tidak tanggung-tanggung kapasitasnya sudah diprediksikan mampu menampung data kependudukan hingga 2015 mendatang.
“Jumlah penduduk di Jatim sekitar 37 juta jiwa lebih. Kita sudah siapkan bisa menampung hingga 45 juta jiwa. Waktu itu belum ada pertimbangan foto dan sidik jari maupun iris mata. Untuk data beban tambahan, volumenya telah disiapkan untuk bisa menampung data-data yang diperlukan,” katanya.
Edy menuturkan, proses kependudukan yang online langsung dengan Pusat, dimungkinkan peralatan IT yang dimiliki Jatim ini akan dimanfaatkan sebagai backup data atau menampung data kependudukan . “Daripada tidak berfungsi, maka dijadikan backup data kependudukan. Jika suatu saat data kependudukan di pusat mengalami masalah, maka Jatim sudah mempunyai data tersendiri,” jelasnya. (rif)
previous post