Surabaya (KN) – Komisi VIII DPR RI meminta Kementrian Agama (Kemenag) dam Kementerian Kesehatan memperhatikan kesehatan calon jamaah haji (CJH). Permintaan ini cukup beralasan. Pasalnya, di beberapa negara muslim seperti Afrika Barat sedang diwabah penyakit mematikan seperti virus ebola. Selain itu, di negara Arab juga kerap diserang virus Corona dan Mers.
Ketua Komisi VIII Ida Faiziyah meminta Kemenag dan Kemenkes mensosialisasikan upaya pencegahan kepada para jamaah, diantaranya dengan menjaga kondisi kesehatan mereka. Ia mengungkapkan, kesehatan para jamaah saat melaksanakan ibadah haji kerapkali drop karena faktor kelelahan.
“Ibadah haji membutuhkan fisik yang prima. Untuk itu penting menjaga ritme ibadah. Kadang Jamaah ingin umroh sebelum musim haji. Tapi pada waktu musim haji, fisik mereka drop,” terang Ida Faiziayah saat sidak di Asrama Haji Surabaya, Selasa (3/9/2014).
Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR ini mengatakan, sejauh ini antisipasi menangkal virus sudah dilakukan. Selah satunya adalah sebelum pemberangkatan para jamaah diberi vaksinasi Meningitis. Vaksin Meningitis wajib diberikan pada seluruh jamaah haji. Sementara, untuk vaksin influenza sifatnya pilihan. “Kalau Ebola kan belum ada vaksinnya, tapi para jamaah sudah divaksin Meningitis,” tuturnya
Ida Fauziyah menambahkan, untuk pelayanan kesehatan di Arab Saudi pihaknya berharap kementrian agama menyediakan ruang yang representatif. Sebab tahun sebelumnya, ruang pemeriksaan kesehatan jamaah berada di kamar tenaga medis.
“Dulu kamar dokter dan tenaga medis dipakai untuk ruang pemeriksaan. Tahun ini kita minta untuk disediakan ruang khusus yang representatif untuk pemeriksaan dan pengobatan,” katanya.
Jika ada jamaah haji yang terjangkit penyakit berbahaya, ia meminta segera dirujuk ke rumah sakit terdekat. “Jangan sampai menunggu parah dulu baru dirujuk ke rumah sakit, kemenag harus memberikan penanganan yang cepat,” tukasnya. (ms)