Surabaya (KN) – Dinas Kesehatan Kota Surabaya punya tunggakan sebesar Rp 37,5 miliar kepada beberapa rumah sakit untuk pembayaran Jamkesmas non kuota. Tunggakan tersebut terhitung hingga Agustus 2011. Kenyataan ini sungguh ironis, padahal APBD Surabaya 2011 mencapai 5 triliun lebih.Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dr Esty Martiana Rachmie mengakui, tunggakan jamkesmas terbesar terjadi diantaranya di RSUD dr Soetomo. “Kami sudah mendapatkan surat tagihan dari RSUD Dr Soetomo,” ungkapnya.
Selain terjadi di RSUD dr Soetomo, tunggakan ini juga di RSU Haji, Rumah Sakit Islam, RSU Al Irsyad dan sejumlah rumah sakit lainnya. Rumah sakit ini mau menerima pasien miskin karena Pemkot Surabaya siap nalangi dengan menggunakan dana APBD.
Dia menjelaskan, estimasi tunggakan hutang ini hingga Rp 65 miliar. Untuk itu, pihaknya akan segera melunasi hutang pada beberapa rumah sakit yang selama ini mau bekerjasama dengan Pemkot dalam pelayanan kesehatan terhadap pasien gakin non kuota jamkesmas.
“Kami akan mengajukan ke DPRD Surabaya melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2011. Persoalannya, usulan penambahan anggaran ini pun belum tentu disetujui lembaga legislative,” ujarnya.
Sejak awal, Dinas Kesehatan untuk penanganan pelayanan kesehatan keluarga miskin non kuota memang minim. Tahun ini, anggaran jamkesmas non-kuota hanya dialokasikan sebesar Rp 22 miliar. Dari nilai ini, Rp 18 miliar di antaranya pun alokasinya untuk membayar tunggakan utang tahun 2010. Artinya, tahun ini sebetulnya anggaran gakin non-kuota hanya kebagian Rp 4 miliar saja.
” Oleh karena itu, kami mengajukan Rp 65 miliar di PAK 2011 ini. Kami perkirakan anggaran ini cukup sampai bulan November 2011 (termasuk di antaranya untuk bayar utang),” tambahnya.
Dengan besarnya tunggakan pembayaran di sejumlah rumah sakit ini, membuat Dinas Kesehatan akan membuat kebijakan baru. Artinya tidak semua orang yang mengaku miskin langsung mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Direncakana pada tahun 2012 nanti akan lebih selektif warga mana yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. (son)
Foto : dr Esty Martiana Rachmie