KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Dewan Tak Ingin Penggunaan Anggaran Pembuatan Jalur Khusus Sepeda Hanya Dibuat Mainan

Surabaya (KN) – Anggota Komisi C DPRD Surabaya Agus Santoso menyatakan tidak mempersoalkan penyedian jalur khusus sepeda di Kota Surabaya. Namun, politisi dari Partai Demokrat itu meminta Pemkot tidak menghamburkan uang rakyat sekitar Rp 1,5 miliar yang digunakan untuk penyedian jalur khusus sepeda.“Menggunakan anggaran jangan dibuat mainan. Dulu Bu Walikota (Tri Rismaharini) mengatakan akan membuat jalur trem, monorel. Tapi sekarang jalannya (trem atau monorel) malah dibuat sepeda. Nanti kalau mau dibuat jalur trem, jalur sepeda sekarang ini nanti ditutup,” kata anggota komisi C, Agus Santoso, Senin (28/5/2012).

Agus mengatakan, tidak ingin penggunaan anggaran hanya dibuat mainan. Pihaknya juga tidak ingin, ketika program tersebut belum siap tapi sudah meminta anggaran. “Kita tidak ingin seperti kasusnya TOW (Terminal Tambak Oso Wilangun),” kata Agus.

Anggota Komisi C yang juga Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Surabaya ini juga menyinggung rencana program Pemkot Surabaya tentang Langit Biru. Menurutnya, saat ini pemkot dirasa belum siap. Misalnya, jalur di Jalan Urip Sumuharjo, masih banyak kendaraan dari luar kota yang parkir hanya menurunkan atau menaikan sayur-mayur. Karena ketidaktegasan aparat dari Dinas Perhubungan (dishub) membuat arus lalu lintas mengalami kemacetan. “Jalur sepeda dibentuk, tapi parkir di Urip Sumoharjo masih jalan terus,” cetusnya.

Sementara Ketua Komisi C Sachiroel Alim memberikan usulan ke dinas terkait di Pemkot Surabaya, agar ada penyediaan lahan parkir bagi seluruh kendaraan bermotor di Jl Tunjungan dan Jl Genteng. Kemudian, Jl Gubernur Suryo, Jl Yos Sudarso hingga kantor Pemkot maupun Balai Kota, bebas dari kendaraan bermotor.

“Perlu penutupan jalan dengan durasinya sekian. Harus konsisten misalnya menyediakan lahan parkir di Jl Tunjungan, Jl Genteng. Kita paksa orang naik dengan sepeda, sehingga lebih hemat BBM dan lebih sehat,” ujar Sachiroel.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Surabaya Eddi merasa gregetan dengan anggota dewan yang mengkritisi penyedian jalur khusus sepeda di beberapa ruas jalan di Surabaya. “Kita tidak bisa sukses kalau nggak berani mencoba mulai sekarang. Jangan dipatahkan terus,” ujar Eddi.

Nampaknya, Kadishub Surabaya Eddi kurang sadar jika anggaran yang digunakan untuk pengecatan jalus khusus sepeda itu sama halnya menghamburkan uang rakyat seperti yang katakan Agus Santoso.

Bisa dibayangkan pengecatan jalur khusus sepeda di Jl Raya Darmo, Urip Sumoharjo, Basuki Rachmat, Gubrnur Suryo dan Jl Panglima Sudirman yang diacak dan nilai proyeknya mencapai miliaran itu adalah pemborosan APBD. (red)   

Related posts

Gerindra Resmi Usung Sudirman Said di Pilkada Jateng

redaksi

Pangdam Hadiri Pemakaman Gus Luqmanul Karim di Malang

kornus

Panglima TNI Tutup Dikreg XLI Sesko TNI TA. 2014

kornus