Surabaya (mediakorannusantara.com) – Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024, Partai Demokrat Jatim telah mempersiapkan strategi matang untuk memastikan kemenangan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Emil Dardak, yang juga Ketua DPD Demokrat Jawa Timur sekaligus Calon Wakil Gubernur Jatim, menegaskan bahwa sinergi antara berbagai elemen partai dan jejaring politik merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi kontestasi ini.
Dalam pernyataannya, Emil Dardak menyoroti pentingnya memanfaatkan momentum pasca Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, di mana struktur partai dan jejaring politik masih dalam kondisi optimal. Menurutnya, mesin politik yang terbentuk dari hasil Pileg tersebut bisa dihidupkan kembali dan dimaksimalkan untuk memenangkan Pilgub Jatim.
“Mereka saat ini tengah dalam kondisi hangat dari Pileg 2024, sehingga memiliki jejaring dan mesin politik yang bisa dihidupkan. Melalui struktur dari 15 partai pengusung kami, juga dari setiap jejaring seluruh para kader kami, itu semua kita agregasi untuk mensosialisasikan program-program yang akan kita bawa untuk Jawa Timur,” kata Emil Dardak ditemui di Surabaya, Jumat (29/8/2024).
Emil menekankan bahwa kampanye kali ini bukan hanya sebagai ajang kompetisi politik, tetapi juga sebagai kesempatan emas untuk mensosialisasikan segala pencapaian yang telah diraih oleh dirinya bersama Khofifah selama memimpin Jawa Timur. Menurut Emil, kerja keras yang telah mereka lakukan bersama berbagai pihak, termasuk dalam pemulihan pasca pandemi Covid-19, harus diketahui oleh masyarakat luas.
“Kampanye ini adalah kesempatan untuk mensosialisasikan kerja kita. Kita bekerja secara efektif dengan berhubungan dengan seluruh stakeholder, sehingga terbangun sinergitas yang kuat. Momen kampanye ini menjadi momen untuk kita menceritakan bagaimana segala hal yang pernah dicapai di Jatim ini dihasilkan dari seluruh tetes keringat banyak pihak, di mana saya dan Bu Khofifah dulu berusaha bersama, namun banyak kalangan yang bahu membahu dari berbagai stakeholder, salah satunya pemulihan pasca Covid-19,” jelas Emil.
Dalam upayanya untuk memastikan kemenangan di Pilgub Jatim 2024, Partai Demokrat Jatim tidak hanya mengandalkan mesin partai, tetapi juga dukungan dari 15 partai pengusung yang telah bergabung dalam koalisi. Emil mengungkapkan bahwa sinergi antarpartai ini sangat penting untuk menciptakan kekuatan politik yang solid dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Jawa Timur.
“Kita kerja efektif berhubungan dengan seluruh stakeholder, sehingga terbangun sinergitas yang kuat,” tegas Emil.
Tidak hanya itu, Emil juga menyoroti pentingnya komunikasi yang baik dengan masyarakat sebagai bagian dari strategi kampanye. Melalui kampanye, Demokrat Jatim akan fokus pada penyampaian pesan-pesan kunci yang relevan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Jawa Timur. Dalam hal ini, pengalaman dan keberhasilan Khofifah-Emil dalam memimpin Jawa Timur selama periode sebelumnya akan menjadi modal utama untuk meraih kepercayaan masyarakat.
Di sisi lain, Demokrat Jatim juga telah mempersiapkan infrastruktur dan strategi kampanye yang akan dilaksanakan secara sistematis dan terukur. Emil mengungkapkan bahwa partainya akan memanfaatkan semua sumber daya yang ada, baik dari segi jejaring politik maupun logistik kampanye, untuk memastikan bahwa pesan-pesan kampanye dapat tersampaikan dengan efektif dan merata di seluruh wilayah Jawa Timur.
“Melalui sinergi antara partai pengusung, jejaring kader, dan strategi kampanye yang efektif, kami optimis dapat meraih kemenangan di Pilgub Jatim 2024. Kami akan bekerja keras untuk memastikan bahwa apa yang telah kami capai selama ini dapat diketahui oleh masyarakat dan menjadi dasar kepercayaan mereka kepada kami,” pungkas Emil.
Dengan persiapan yang matang dan strategi yang terarah, Partai Demokrat Jatim bersama koalisi pengusung Khofifah-Emil tampaknya siap untuk bertarung dalam Pilgub Jatim 2024. Emil Dardak yakin bahwa dengan sinergi dan kerja keras dari seluruh elemen partai, pasangan Khofifah-Emil dapat kembali meraih kepercayaan masyarakat Jawa Timur untuk melanjutkan kepemimpinan di provinsi ini. (KN01)