KORAN NUSANTARA
Hankam indeks Jatim

Debat Cagub Perdana Khofifah-Emil Unggul, Gus Ipul-Puti Tak Kuasai Materi

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Debat publik menjadi salah satu tolok ukur masyarakat untuk menilai kualitas calon gubernur -calon wakil gubernur yang bakal dipilih untuk memimpin Jawa Timur.
Dalam debat publik perdana Pilgub Jatim 2018 di gedung Dyandra Convention Center, Jl Basuki Rachmat, Surabaya, Selasa (10/4/2018) malam, pasangan Khofifah-Emil Dardak dinilai lebih unggul dari rasaqngan Gus Ipul-Puti Guntur.Khofifah terlihat piawai dan detail memaparkan angka-angka terkait ketimpangan kemiskinan desa dan kota. Sementara Emil digdaya dengan konsep yang ditawarkan lewat sembilan program andalan yankni Nawa Bhakti Satya.

Soal kesejahteraan masyarakat, Khofifah-Emil tampil lugas menjelaskan program-program konkret dan langsung mengena terkait solusi pemerataan ekonomi. Begitu pula soal kesejahteraan Madrasah Diniyah, paslon nomor satu tersebut mampu mengikis disparitas antara kota dan desa.

Pada debat publik pertama Pilgub Jatim 2018, terlihat jika mantan anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno tak menguasai materi. Begitu juga dengan Saifullah Yusuf yang sebelumnya menjabat wakil gubernur dua periode itu kelihatan nampak kelabakan dengan pertanyaan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

Dari jawaban di debat yang digelar Selasa (19/4/2018) di Dyandra Convention Centre Jl Basuki Rahmat justru terkesan asal jawab. Hal ini terlihat dari pertanyaan yang disodorkan Khofifah dan Emil.
Saat sesi keempat itu, Emil menanyakan tentang masalah gizi buruk di salah satu desa di Trenggalek yang dikunjungi Puti. Namun jawaban Puti dianggap Emil salah sasaran karena orang yang diduga gizi buruk itu ternyata justru sehat. Giliran Puti yang menuding jika anak tersebut mengalami stunting atau masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama.

Emil menjawab masalah itu dengan data yang ada jika di Trenggalek tak terdapat daerah gizi buruk. Semua sudah berubah dengan intervensi yang diterapkan saat dirinya masih jadi Bupati Trenggalek.

Sementara Khofifah menanyakan tentang kerja Wagub Gus Ipul tentang tingkat kemiskinan di daerah. Saat Gus Ipul menyuguhkan data bahwa kemiskinan di Jatim, sejak dirinya menjadi wagubnya Soekarwo (Gubernur) selama 10 tahun, sudah berubah drastis. Namun Khofifah menyangkal hal itu, sebab pertanyaannya bukan untuk angka kemiskinan di Jatim melainkan di daerah Jatim.

Gus Ipul menyatakan jika dirinya dipercaya menjadi gubernur maka masalah kemiskinan di suatu daerah akan diperbaiki dengan peningkatan pertanian agar warga di desa bisa terhindar dari masalah itu. Khofifah justru menolak jawaban itu. Artinya Gus Ipul yang menjadi wagub dan juga sebagai koordinator penanganan kemiskinan di Jatim, justru diangap tidak bekerja alias tak ada upaya dalam penanganan kemiskinan. Gus Ipul tak mau kalah, dia menjawabnya seraya tertawa bahwa akan menangani masalah itu jika terpilih di Pilgub Jatim 2018.

Sementara Emil menanyakan kepada Gus Ipul tentang cash burn concept dalam dunia startup. Menurut Gus Ipul karena pandangannya terkait digital startup dia pun menjelaskan jika dia akan lebih menggandeng anak muda yang menjalankan usaha itu. Hal ini juga dibantah Emil bahwa Gus Ipul tak paham tentang konsep bakar uang saat usaha baru berjalan.

“Selama ini banyak usaha baru yang membakar uang. Artinya pelaku usaha baru itu lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan. Investor lebih banyak menggelontor dananya, seharusnya bagaimana mengatur agar usaha baru itu jalan,” beber Emil.

Related posts

Forum regional untuk membuka jalan menuju sistem perlindungan sosial yang sensitif terhadap anak

kornus

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Anggota Fraksi PPP DPRD Jatim Ajak Masyarakat Untuk Tidak Percaya Hoax yang Menyesatkan

kornus

Bicara Soal Kebocoran PAD, Wali Kota Eri Minta Dishub Intens Cegah Parkir Liar

kornus