Jakarta (KN)- Kabar gembira untuk BUMN farmasi. Tahun ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) bagi BUMN farmasi hingga 2015 sebesar 2,88 triliun rupiah. Rencananya dana investasi tersebut akan dialokasikan untuk peningkatan kapasitas dan pemenuhan persyaratan mutu usaha farmasi pemerintah. Deputi Menteri Negara BUMN bidang Industri Strategis dan Manufaktur Irnanda Laksanawan mengatakan, dana investasi itu akan dikucurkan secara bertahap.
Tahun ini kementerian BUMN menyiapkan capex sebanyak 660 miliar rupiah. Sementara pada 2012, BUMN akan menggelontorkan dana sebesar 650 miliar rupiah. “Sedang pada 2013 dan 2014, kementerian telah menganggarkan capex masing-masing senilai 530 miliar rupiah dan 500 miliar rupiah. Lalu pada 2015, BUMN akan mengeluarkan capex sebesar 540 miliar rupiah,” papar Irnanda di Jakarta, akhir pekan lalu. Selain akan melakukan restrukturisasi dengan menggabungkan sejumlah BUMN Farmasi menjadi satu, kementerian juga telah merancang sejumlah strategi untuk lima tahun ke depan seperti melakukan pengembangan riset, pemanfaatan sumber daya lokal, serta meningkatkan standar kualitas dengan orientasi ekspor.
“Dengan adanya strategi ini, diharapkan total penjualan BUMN farmasi pada 2015 dapat menembus 10,23 triliun rupiah dengan laba bersih sebanyak 1,52 triliun rupiah,” katanya. Adapun untuk target penjualan, BUMN mematok angka sebesar 6,5 triliun rupiah untuk tahun ini. Tercatat, kementerian menargetkan penjualan berturut-turut dari 2012 hingga 2015 sebesar 7,28 triliun rupiah, 8,15 triliun rupiah, 9,13 triliun rupiah, dan 10,23 triliun rupiah. Target serupa juga diberlakukan kementerian terhadap perolehan keuntungan BUMN farmasi.
Mulai dari tahun ini hingga 2015, kementerian mematok laba bersih masing-masing sebanyak 500 miliar rupiah, 660 miliar rupiah, 870 miliar rupiah, 1,15 triliun rupiah dan 1,52 triliun rupiah. Selain bisa menggenjot penjualan dan laba bersih, kementerian juga berharap strategi investasi ini dapat meningkatkan margin laba bersih untuk BUMN farmasi hingga lima persen. Saat ini margin laba bersih perusahaan farmasi pelat merah masih berada pada kisaran 2,5-3,5 persen.(red/KJ)
previous post